Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Video Rakyat China Diborgol dan Dipaksa Melakukan Tes PCR

Kompas.com - 29/07/2022, 19:38 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Beredar sebuah video di media sosial yang diklaim memperlihatkan warga China diborgol dan dipaksa melakukan tes PCR untuk mendeteksi Covid-19.

Video itu beredar di saat China menggencarkan tes massal dan lockdown skala kota untuk membendung penularan Covid-19 akhir-akhir ini.

Berikut narasi yang dibagikan:

Warga negara China, diborgol, berbaris di bawah pengawasan tim SWAT

untuk mengikuti tes Covid wajib harian mereka

untuk menjaga kode QR mereka, pass Covid tetap valid untuk melanjutkan hidup mereka.

Apakah ini yang Anda inginkan selama sisa hidup Anda?

Bukan pemaksaan tes PCR

Dilansir dari AFP, video itu diambil pada April 2022, saat polisi menggerebek jaringan pornografi di Lanzhou, barat laut China.

Hasil reverse image search dan penelusuran keyword di Baidu menemukan foto serupa diterbitkan dalam laporan Lanzhou Daily, surat kabar yang berbasis di ibu kota provinsi Gansu, China pada 29 April 2022.

Laporan itu berjudul "Polisi Chengguan menggerebek sarang pornografi."

Kutipan artikel itu berbunyi sebagai berikut:

"Biro Keamanan Umum Chengguan baru-baru ini membongkar sarang pornografi dan berhasil menangkap semua orang terkait yang terlibat dalam kejahatan itu."

Chengguan adalah salah satu dari lima distrik di Lanzhou. Lanzhou Daily lebih lanjut melaporkan bahwa penggerebekan itu dilakukan pada 25 April 2022. 

Kantor berita lokal Xiaoxiang Morning Herald juga menerbitkan foto-foto yang identik dalam laporannya tentang penggerebekan di Lanzhou, yang diterbitkan pada 29 April 2022.

China outbreak lagi

China saat ini tengah menggencarkan tes massal dan lockdown skala kota untuk membendung penularan Covid-19 akhir-akhir ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com