Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Seratus Santri dan Dua Guru Ponpes Al Quran Tewas dalam Kebakaran

Kompas.com - 05/07/2022, 15:15 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Di media sosial Indonesia beredar informasi keliru tentang kebakaran pondok pesantren Al Quran yang menewaskan 100 santri dan dua orang guru.

Dalam narasi yang beredar, tampak sebuah bangunan dilalap api yang cukup besar. Namun, tidak disebutkan di mana kebakaran itu terjadi dalam judul unggahan.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com ada yang perlu diluruskan dari informasi yang disampaikan.

Foto dalam informasi yang beredar itu salah konteks, selain itu kebakaran juga tidak menewaskan 100 santri dan dua orang guru.

Narasi yang beredar

Informasi tentang kebakaran pondok pesantren Al Quran yang menewaskan 100 santri dan 2 orang guru dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

Dalam narasinya beberapa akun menyebutkan santri dan guru tewas karena terpanggang oleh api yang membakar bangunan pondok pesantren.

Unggahan itu merupakan tautan dari sebuah artikel di blog, dengan foto yang memperlihatkan lokasi berada di Indonesia.

Saat tautan itu diklik, informasi dalam artikel menyebutkan bahwa kebakaran itu terjadi di Monrovia, Liberia.

Adapun unggahan di Facebook bertuliskan:

Innalillahi. Turut Berdukacita, Pesantren Alquran Terbakar, 100 Santri Dan Dua Guru Tewas Terpanggang.

Hoaks tentang Pesantren Al Quran terbakarTangkap layar dari Facebook.com Hoaks tentang Pesantren Al Quran terbakar

Penelusuran Kompas.com

Artikel dalam tautan itu menyebutkan bahwa peristiwa kebakaran itu terjadi di Monrovia, Liberia, meskipun foto yang ditampilkan memperlihatkan peristiwa di Indonesia.

Berdasarkan penulusuran dengan teknik reverse image search, foto kebakaran yang diklaim terjadi di Liberia ternyata merupakan peristiwa kebakaran kantor Bupati Melawi, Kalimantan Barat pada 2016.

Foto itu identik dengan foto dokumen Polda Kalimantan Barat dalam pemberitaan detik.com.

Dalam berita itu disebutkan bahwa hampir seluruh bangunan kantor Bupati Melawi, terbakar. Kebakaran terjadi diduga karena hubungan pendek arus listrik. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu.

Sedangkan, di Liberia tidak ada kebakaran yang menewaskan 100 santri dan dua orang guru.

Peristiwa kebakaran yang terjadi adalah melanda sebuah sekolah Islam di ibu kota Liberia, Monrovia, yang menewaskan 27 siswa pada 2019.

Dilansir dari situs Anadolu Agency, aa.com, ketika peristiwa kebakaran terjadi sejumlah siswa sedang belajar Al Quran di kelas.

Presiden Liberia George Weah pun telah mengkonfirmasi insiden tersebut.

"Doa saya untuk keluarga anak-anak yang meninggal tadi malam. Akibat kebakaran maut yang melalap gedung sekolah mereka," ucap Weah.

"Ini adalah waktu yang sulit bagi keluarga para korban dan seluruh Liberia. Belasungkawa terdalam disampaikan kepada Keluarga yang ditinggalkan dan seluruh komunitas Islam," kata legenda sepak bola yang pernah bermain di AC Milan itu.

Kesimpulan

Unggahan tentang kebakaran pondok pesantren Al Quran di Liberia yang menewaskan 100 siswa dan dua orang guru merupakan informasi tidak benar.

Informasi yang benar yakni kebakaran sebuah sekolah Islam di ibukota Liberia, Monrovia, yang menewaskan 27 siswa pada 2019.

Gambar yang dipasang dalam informasi kebakaran pondok pesantren juga salah konteks, karena itu merupakan peristiwa kebakaran kantor Bupati Melawi, Kalimantan Barat pada 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com