Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Di media sosial Indonesia beredar informasi keliru tentang kebakaran pondok pesantren Al Quran yang menewaskan 100 santri dan dua orang guru.
Dalam narasi yang beredar, tampak sebuah bangunan dilalap api yang cukup besar. Namun, tidak disebutkan di mana kebakaran itu terjadi dalam judul unggahan.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com ada yang perlu diluruskan dari informasi yang disampaikan.
Foto dalam informasi yang beredar itu salah konteks, selain itu kebakaran juga tidak menewaskan 100 santri dan dua orang guru.
Informasi tentang kebakaran pondok pesantren Al Quran yang menewaskan 100 santri dan 2 orang guru dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Dalam narasinya beberapa akun menyebutkan santri dan guru tewas karena terpanggang oleh api yang membakar bangunan pondok pesantren.
Unggahan itu merupakan tautan dari sebuah artikel di blog, dengan foto yang memperlihatkan lokasi berada di Indonesia.
Saat tautan itu diklik, informasi dalam artikel menyebutkan bahwa kebakaran itu terjadi di Monrovia, Liberia.
Adapun unggahan di Facebook bertuliskan:
Innalillahi. Turut Berdukacita, Pesantren Alquran Terbakar, 100 Santri Dan Dua Guru Tewas Terpanggang.
Artikel dalam tautan itu menyebutkan bahwa peristiwa kebakaran itu terjadi di Monrovia, Liberia, meskipun foto yang ditampilkan memperlihatkan peristiwa di Indonesia.
Berdasarkan penulusuran dengan teknik reverse image search, foto kebakaran yang diklaim terjadi di Liberia ternyata merupakan peristiwa kebakaran kantor Bupati Melawi, Kalimantan Barat pada 2016.
Foto itu identik dengan foto dokumen Polda Kalimantan Barat dalam pemberitaan detik.com.
Dalam berita itu disebutkan bahwa hampir seluruh bangunan kantor Bupati Melawi, terbakar. Kebakaran terjadi diduga karena hubungan pendek arus listrik. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu.
Sedangkan, di Liberia tidak ada kebakaran yang menewaskan 100 santri dan dua orang guru.