KOMPAS.com - Seperti halnya bendera Merah Putih yang memiliki kisah di balik pembuatannya, bendera Amerika Serikat dengan 50 bintangnya juga memiliki cerita.
Pada tahun 1958, seorang remaja berusia 17 tahun bernama Robert G Heft mendapatkan tugas prakarya untuk mata pelajaran sejarah Amerika Serikat.
Bob Heft, begitu ia dikenal, kemudian terpikir untuk membuat bendera Amerika Serikat dengan 50 bintang untuk mewakili setiap negara bagian.
Satu-satunya masalah adalah hanya ada 48 negara bagian di Amerika Serikat pada saat itu.
Namun, Heft punya firasat bahwa dua negara bagian lagi akan segera ditambahkan. Sebuah firasat yang ternyata benar.
Baca juga: Mengapa Amerika Memilih Merdeka dari Inggris?
Dilansir dari NPR, pada saat Heft mendapatkan tugas dari sekolahnya, publik AS sedang diramaikan dengan isu masuknya Alaska sebagai negara bagian baru.
Heft, yang kala itu bersekolah di Lancaster High School, Ohio, juga meyakini bahwa Hawaii akan turut dimasukkan sebagai negara bagian AS.
Pada saat itu bendera Amerika Serikat memiliki pola 13 garis mendatar berwarna merah berselang-seling putih yang melambangkan 13 koloni pertama ketika AS merdeka.
Pada bagian kiri atas, terdapat persegi panjang berwarna biru dan berisi 48 bintang berwarna putih yang melambangkan negara bagian di Amerika Serikat.
Heft membuat bendera 50 bintang dengan memotong bendera 48 bintang yang diterima orang tuanya sebagai hadiah pernikahan.
"Saya sering melihat ibu saya menjahit, tetapi saya tidak pernah menjahit," kata Heft, yang mengagumi desainer bendera 48 bintang, Betsy Ross.
"Dan sejak membuat bendera negara kita (AS), saya tidak pernah menjahit lagi," ucapnya.
Baca juga: Serba-serbi Bendera Amerika Serikat: 27 Kali Perubahan dan Misteri Perancangnya