Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial Facebook yang mengeklaim tambahan kuota 10.000 jemaah haji 2022 tidak diambil karena negara bangkrut.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, ada yang perlu diluruskan dari narasi tersebut.
Memang benar Indonesia tidak mengambil tambahan kuota 10.000 jemaah haji 2022, tetapi alasannya bukan karena keuangan negara bangkrut.
Narasi yang mengeklaim tambahan kuota jemaah haji 2022 tidak diambil karena negara bangkrut dibagikan di Facebook oleh akun ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
BERITA PAGI YANG MEMBAGONGKAN
*KACAU DAN PARAH...! TAMBAHAN 10 RIBU QUOTA HAJI 2022 TIDAK DI AMBIL KARENA NEGARA BANGKRUT TIDAK BISA KEMBALIKAN DANA HAJI YANG DI EMBAT.*
Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto mengatakan penambahan kuota haji sebanyak 10 ribu jemaah yang diberikan pemerintah Arab Saudi kepada RI tidak jadi diambil.
*Karena ga ada duitnya ????* efek haji diurusin sama si luhut, kenapa bisa gitu, *karena biaya haji sekarang harus dikeluarkan dari APBN bukan dari tabung haji, karena dananya udah nggak ada, dipake buat infrastruktur dan kepentingan lain diluar haji, jadi biar APBN tidak terlalu berat, kuotanya dikecilkan.*
Islamnya di obok obok ..duit nya mau...dan di embat.
Narasi itu juga disertai tangkapan layar pemberitaan Detik.com, 23 Juni 2022, dengan judul sebagai berikut:
Komisi VIII DPR Sebut Tambahan 10 Ribu Kuota Haji untuk RI Tak Jadi Diambil
Untuk memverifikasi kebenaran narasi tersebut, Tim Cek Fakta Kompas.com memeriksa pemberitaan detikcom yang disertakan.
Dilansir dari detikcom, 23 Juni 2022, Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto membeberkan alasan mengapa tambahan kuota haji sebanyak 10.000 jemaah yang diberikan pemerintah Arab Saudi kepada RI tidak jadi diambil.
Yandri mengatakan, jika diambil, kuota itu berisiko mengganggu ibadah haji bagi jemaah yang saat ini sudah siap berangkat.