KOMPAS.com - Hari ini, Senin (27/6/2022), merupakan ulang tahun ke-56 penulis, sutradara, dan produser film asal Amerika Serikat, Jeffrey Jacob Abrams alias JJ Abrams.
JJ Abrams merupakan sutradara untuk dua sekuel Star Trek, kemudian ada juga Mission: Impossible III (2006), Star Wars: The Force Awakens (2015), serta Star Wars: The Rise of Skywalker (2019).
Untuk Mission: Impossible III dia dapatkan dari tawaran langsung oleh sang aktor, Tom Cruise.
Dua judul terakhir tak hanya dia arahkan dari belakang kamera, namun juga ia tulis naskahnya.
dilansir dari Britannica.com, JJ Abrams dianggap sukses menambahkan energi muda dalam waralaba film Star Trek dan produksi mereka berjalan dengan baik, saat dia berusia 42 tahun.
Baca juga: 20 Juni 1975: Jaws Tayang Perdana dan Ubah Lanskap Film Blockbuster
Terlepas dari dukungan ayahnya yang juga seorang produser film televisi, Gerald W Abrams alias Gerry Abrams, JJ beberapa kali melahirkan film yang tak cukup berhasil.
Namun, dia terus berkarya dan mendapatkan tempat serta kepercayaan di beberapa film bioskop terkenal, termasuk berkesempatan menuliskan naskah film Gone Fishin' (1997) dan Armageddon (1998).
JJ Abrams lahir pada 27 Juni 1966 di New York City, New York, Amerika Serikat. Sejak dini, dia mengikuti jejak ayahnya yang seorang produser film televisi, dengan membuat film pendek berjudul Super-8.
Bahkan di usia 16 tahun dia sudah mendapatkan pekerjaan untuk membuat film fiksi ilmiah, Nightbeast (1982), meskipun dengan biaya yang rendah.
Abrams pun melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Seni Liberal Sarah Lawrence College, di Bronxville, New York, dan lulus pada tahun 1988.
Film komedi Taking Care of Business (1990) menjadi yang pertama yang ia tulis naskahnya setelah lulus dari perguruan tinggi, bersama Jill Mazursky.
Film yang ini pun tak begitu berhasil, namun membuka kesempatan baginya untuk menulis naskah drama tahunan Regarding Henry, yang juga melibatkannya sebagai co-producer.
Baca juga: Apakah Akrobat Udara di Film Top Gun Benar-benar Bisa Dilakukan?
Dalam dekade 1990-an itu, Abrams berhasil menelurkan setidaknya enam judul film, termasuk serial televisi yang tuntas tayang pada 2002.
Selain Taking Care of Business (1990) dan drama Regarding Henry (1991), ada Forever Young (1992), Gone Fishin' (1997), Armageddon (1998), dan serial televisi Felicity (1998–2002) yang naskahnya ia tulis.
Namanya melambung melalui serial televisi yang dibintangi Keri Russel dan menceritakan sulitnya kehidupan mahasiswa di New York itu, hingga tawaran datang untuk menulis serial lain berjudul Alias (2001–2006).
Namun, Alias tak sesukses Felicity karena peringkatnya buruk, yang menurut Abrams, disebabkan terlalu sering mendapatkan slot penayangan di televisi.
Film yang meceritakan aksi mata-mata dengan tempo gerak yang cepat itu kembali menjadi catatan kegagalan Abrams. Namun, lagi-lagi kesempatan besar lainnya datang.
Namanya kembali menjulang dengan berhasilnya Lost (2004) yang dia buat, mendapatkan 15 juta pemirsa per minggu di dua musim pertamanya, dan menjadi acara televisi yang paling banyak dibicarakan.
Kisah sekelompok orang selamat dari kecelakaan pesawat dan terdampar di pulau misterius, ditambah mitologi supernatural dan gerak cepat, ternyata juga mampu menarik penggemar dengan cepat.
Baca juga: Mitos-mitos tentang Gladiator yang Muncul di Film
Dua tahun kemudian dirilis Mission: Impossible III dan mendapatkan respons positif dari kritikus film terkait kinerja Abrams sebagai sutradara, meskipun tidak sesukses seri lain waralaba tersebut.
Dilansir dari Variety, pendapatan dari Mission: Impossible III merupakan yang terendah daripada seri lain film mata-mata populer tersebut, dengan angka 398 juta dollar Amerika.
Misalnya, dibandingkan dengan seri selanjutnya, Mission: Impossible–Ghost Protocol (2011) yang menghasilkan 695 juta dolar Amerika secara global.
Di tahun-tahun berikutnya Abrams banyak terlibat dalam film waralaba lain, seperti Star Trek oada 2009. Saat itu, dia mengeksplorasi masa awal kapal luar angkasa USS Enterprise pada abad ke-23 mengadopsi dari serial televisi dengan judul yang sama yang tayang sekitar tahun 1960.
Dengan kinerja yang baik, dia kembali dipercaya menyutradarai sekuel Star Trek into Darkness (2013). Film thriller supernatural berjudul Super8 (2011) juga dia tulis dan sutradarai.
Abrams juga terus membuat film televisi meski telah memiliki posisi di produksi film-film untuk bioskop, misalnya Fringe dengan orientasi sci-fi atau fiksi ilmiah (2008–2013) dan drama mata-mata Undercovers (2010).
Baca juga: Fakta Menarik Film Thor: Love and Thunder, Ada Penjahat Baru Gorr The God Butcher
Di lingkungan waralaba Star Wars juga menjadi tempatnya berkarya. Star Wars: The Force Awakens (2015), ditulis dan sutradarai oleh Abrams, yang harus mempertemukan karakter-karakter lama dan baru. Juga Star Wars: The Rise of Skywalker (2019).
Dilansir dari Hollywood Reporter, kini Abrams sebagai produser, dan perusahaan produsen dan distribusi film Paramount Pictures tengah mengumpulkan pemain-pemain lama dari jagat Star Trek untuk sekuel terbaru.
Mereka adalah kru kapal luar angkasa Enterprise milik Star Trek, seperti Chris Pine sebagai Kirk sang kapten kapal, Zachary Quinto, Simon Pegg, Karl Urban, Zoe Saldaña dan John Cho, yang muncul di versi 2009.
Berbagai penawaran kepada aktor dan aktris dilakukan sejak tahun 2018, sebagai upaya untuk menayangkan kembali pembangkangan yang tengil oleh Kapten Kirk terhadap berbagai protokol yang seharusnya dipatuhi dengan kedisiplinan tingkat tinggi oleh kapten kapal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.