Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulainya Perang Saudara yang Memecah Korea, hingga Keterlibatan AS-Uni Soviet...

Kompas.com - 25/06/2022, 17:07 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada 72 tahun yang lalu, tepatnya pada 25 Juni 1950, perang saudara melanda Korea, yang menjadi momentum buruk pecahnya sebuah bangsa.

Perang Korea tidak hanya melibatkan Korea Utara dan Korea Selatan, di belakangnya juga melibatkan kekuatan besar yang sedang berlomba mencari pengaruh di dunia: Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Perang tersebut terjadi karena adanya perebutan wilayah serta persaingan ideologi kapitalis dan komunis. Meski demikian, secara akar sejarah terjadinya perang Korea bermula ketika Perang Dunia II berakhir.

Korea yang saat itu dijajah Jepang menjadi daya tarik bagi AS dan Uni Soviet, setelah Jepang tumbang dari pasukan Sekutu pada 1945.

Setelah mengalahkan Rusia pada 1905, Jepang memang sempat menguasai Korea sejak 1910.

Setelah kekalahan Jepang pada 1945, saat itu pula Korea mulai terpisah menjadi dua, Selatan dan Utara. Kedua negara tersebut dibatasi oleh garis perbatasan di paralel ke-38.

Baca juga: Perang Korea 1950: Bagaimana Akhirnya dan Kenapa Korsel-Korut Tidak Bersatu

Korea Selatan menjadi negara liberal-kapitalis yang dipimpin oleh Syngman Rhee dan didukung oleh Amerika Serikat.

Sementara, Korea Utara menjadi negara beraliran sosialis-komunis yang dipimpin oleh Kim Il-sung. Korea Utara mulai memisahkan diri sejak mendapat dukungan Uni Soviet pada 1945-1946.

Awal Mula Terjadinya Perang

Sebelum perang Korea meledak, Korea Selatan dan Korea Utara sudah saling serang di perbatasan kedua negara. Puncaknya terjadi pada 25 Juni 1950, ketika Korea Utara melakukan serangan mendadak ke Korea Selatan.

Dilansir dari History, sekitar 75.000 tentara Korea Utara yang didukung Uni Soviet melintasi garis perbatas paralel ke-38. Invasi ini merupakan aksi militer pertama saat Perang Dingin.

Aksi serang antara dua negara itu pun tidak terhindarkan. Amerika Serikat yang berada di kubu Korea Selatan menekan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

AS mendesak PBB supaya diizinkan untuk mengirim kekuatan militer guna membantu Korea Selatan.

Baca juga: Sidang Umum Ke-76 PBB: Korsel Minta Deklarasi Berakhirnya Perang Korea

Namun, Presiden AS Harry Truman akhirnya mengerahkan pasukan untuk perang, tanpa meminta persetujuan Kongres PBB. Ini adalah untuk kali pertama AS terlibat konflik luar negeri skala besar tanpa deklarasi perang resmi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Putri Raja Yordania Jatuhkan Drone Iran

[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Putri Raja Yordania Jatuhkan Drone Iran

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konten dengan Narasi Keliru soal Kepanikan Warga Israel akibat Serangan Iran

[VIDEO] Konten dengan Narasi Keliru soal Kepanikan Warga Israel akibat Serangan Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Warga Israel Melarikan Diri di Bandara Ben Gurion Pascaserangan Iran

[HOAKS] Video Warga Israel Melarikan Diri di Bandara Ben Gurion Pascaserangan Iran

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Drone Tersangkut Kabel Tak Terkait Serangan Iran ke Israel

[VIDEO] Drone Tersangkut Kabel Tak Terkait Serangan Iran ke Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Rudal Iran Hantam Pangkalan Militer Nevatim, Bukan Bandara Ben Gurion

[KLARIFIKASI] Video Rudal Iran Hantam Pangkalan Militer Nevatim, Bukan Bandara Ben Gurion

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Penumpang di Bandara Ben Gurion pada 2022, Bukan Eksodus akibat Serangan Iran

[KLARIFIKASI] Foto Penumpang di Bandara Ben Gurion pada 2022, Bukan Eksodus akibat Serangan Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pohon Terbakar Dekat Masjid Al-Aqsa pada 2021

[KLARIFIKASI] Video Pohon Terbakar Dekat Masjid Al-Aqsa pada 2021

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Truk Pembawa Senjata Iran Melintasi Perbatasan Suriah

[HOAKS] Foto Truk Pembawa Senjata Iran Melintasi Perbatasan Suriah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Konten Tebak Angka Berhadiah Mobil

[VIDEO] Hoaks! Konten Tebak Angka Berhadiah Mobil

Hoaks atau Fakta
Beragam Video dengan Narasi Keliru Terkait Serangan Iran ke Israel

Beragam Video dengan Narasi Keliru Terkait Serangan Iran ke Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Rusia Dukung Iran jika AS Terlibat

[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Rusia Dukung Iran jika AS Terlibat

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks soal Penandatanganan Bukti Pelunasan Utang Indonesia ke China

[VIDEO] Beredar Hoaks soal Penandatanganan Bukti Pelunasan Utang Indonesia ke China

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Lama Warga Israel Berlindung Saat Melihat Roket

[KLARIFIKASI] Video Lama Warga Israel Berlindung Saat Melihat Roket

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Penyitaan Kapal oleh Iran di Selat Hormuz

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Penyitaan Kapal oleh Iran di Selat Hormuz

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Tidak Benar McDonald's Pasang Poster Ucapan Selamat kepada IDF

[VIDEO] Tidak Benar McDonald's Pasang Poster Ucapan Selamat kepada IDF

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com