Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Benarkah Vaksin Covid-19 Meningkatkan Sindrom Kematian Mendadak?

Kompas.com - 25/06/2022, 11:11 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Sindrom kematian mendadak atau sudden arrythmic death syndrome (SADS) adalah kematian yang terjadi secara tiba-tiba akibat serangan jantung.

Sindrom ini disebabkan oleh kondisi jantung genetik yang tidak terdeteksi dan sering terjadi pada usia dewasa muda.

Akan tetapi, sejak vaksin Covid-19 diluncurkan pada akhir 2020, sebagian pihak menuding bahwa suntikan vaksin telah membuat SADS menjadi lebih sering dijumpai.

Salah satunya sebuah twit dari akun ini, yang mengeklaim fenomena SADS lebih marak pada atlet Olimpiade sejak vaksin Covid-19 mulai didistribusikan.

"SADS — menurut data Komite Olimpiade Internasional, rata-rata 29 atlet di bawah usia 35 tahun menderita kematian mendadak per tahun dari 1966-2004. Dari Maret 2021 hingga Maret 2022, 769 atlet telah meninggal atau menderita serangan jantung," tulis akun itu, Selasa (21/6/2022).

Benarkah vaksin membuat SADS lebih marak?

Laman pemeriksa fakta PolitiFact mengatakan, terdapat sejumlah masalah dari klaim tersebut.

Penelitian terkait kematian mendadak akibat henti jantung pada atlet dari 1966 hingga 2004 tidak dilakukan oleh Komite Olimpiade Internasional.

Sebaliknya, temuan tersebut dipresentasikan pada pertemuan komite 7 Desember 2004 oleh para peneliti yang berafiliasi dengan Pusat Rumah Sakit Universitas di Lausanne, Swiss.

PolitiFact tidak dapat menghubungi peneliti yang terlibat dalam studi tersebut untuk meminta konfirmasi, tetapi Komite Olimpiade Internasional mengatakan bahwa mereka tidak melakukan studi semacam itu.

Sementara itu, data 769 atlet yang disebut mengalami kematian atau menderita serangan jantung dari Maret 2021 hingga Maret 2022 berasal dari tayangan One America News Network, pada April 2022.

Untuk diketahui, One America News Network adalah outlet berita konservatif yang di masa lalu telah membagikan klaim bermasalah terkait Covid-19.

Dalam tayangan tersebut, reporter Pearson Sharp berbicara tentang bagaimana pemain tenis Jannik Sinner dan Paula Badosa harus keluar dari Miami Open pada 2021.

Sharp kemudian mengatakan, atlet-atlet perempuan itu hanyalah dua dari "lebih dari 769 atlet yang pingsan selama pertandingan di lapangan selama setahun terakhir dari Maret 2021 hingga Maret tahun ini."

Namun, Sinner dan Badosa tidak pingsan dalam pertandingan tersebut. Sinner dikonfirmasi menderita lecet kaki dan Badosa memiliki penyakit virus pada saat itu.

PolitiFact kemudian menghubungi Sharp mengenai data yang dia gunakan untuk mendapatkan angka tersebut.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[VIDEO] Konten dengan Narasi Keliru soal Kepanikan Warga Israel akibat Serangan Iran

[VIDEO] Konten dengan Narasi Keliru soal Kepanikan Warga Israel akibat Serangan Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Warga Israel Melarikan Diri di Bandara Ben Gurion Pascaserangan Iran

[HOAKS] Video Warga Israel Melarikan Diri di Bandara Ben Gurion Pascaserangan Iran

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Drone Tersangkut Kabel Tak Terkait Serangan Iran ke Israel

[VIDEO] Drone Tersangkut Kabel Tak Terkait Serangan Iran ke Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Rudal Iran Hantam Pangkalan Militer Nevatim, Bukan Bandara Ben Gurion

[KLARIFIKASI] Video Rudal Iran Hantam Pangkalan Militer Nevatim, Bukan Bandara Ben Gurion

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Penumpang di Bandara Ben Gurion pada 2022, Bukan Eksodus akibat Serangan Iran

[KLARIFIKASI] Foto Penumpang di Bandara Ben Gurion pada 2022, Bukan Eksodus akibat Serangan Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pohon Terbakar Dekat Masjid Al-Aqsa pada 2021

[KLARIFIKASI] Video Pohon Terbakar Dekat Masjid Al-Aqsa pada 2021

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Truk Pembawa Senjata Iran Melintasi Perbatasan Suriah

[HOAKS] Foto Truk Pembawa Senjata Iran Melintasi Perbatasan Suriah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Konten Tebak Angka Berhadiah Mobil

[VIDEO] Hoaks! Konten Tebak Angka Berhadiah Mobil

Hoaks atau Fakta
Beragam Video dengan Narasi Keliru Terkait Serangan Iran ke Israel

Beragam Video dengan Narasi Keliru Terkait Serangan Iran ke Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Rusia Dukung Iran jika AS Terlibat

[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Rusia Dukung Iran jika AS Terlibat

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks soal Penandatanganan Bukti Pelunasan Utang Indonesia ke China

[VIDEO] Beredar Hoaks soal Penandatanganan Bukti Pelunasan Utang Indonesia ke China

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Lama Warga Israel Berlindung Saat Melihat Roket

[KLARIFIKASI] Video Lama Warga Israel Berlindung Saat Melihat Roket

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Penyitaan Kapal oleh Iran di Selat Hormuz

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Penyitaan Kapal oleh Iran di Selat Hormuz

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Tidak Benar McDonald's Pasang Poster Ucapan Selamat kepada IDF

[VIDEO] Tidak Benar McDonald's Pasang Poster Ucapan Selamat kepada IDF

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video dengan Narasi Keliru soal Serangan Rudal Iran ke Tel Aviv

INFOGRAFIK: Video dengan Narasi Keliru soal Serangan Rudal Iran ke Tel Aviv

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com