KOMPAS.com - Lemon kaya akan senyawa penangkal radikal bebas atau antioksidan, seperti vitamin C dan flavonoid. Namun, benarkah buah ini dapat dijadikan sebagai pengganti kemoterapi untuk menyembuhkan kanker?
Belakangan beredar narasi di media sosial dan pesan berantai mengenai khasiat parutan kulit lemon beku.
Disebutkan, dengan menambahkan parutan kulit lemon yang sebelumnya telah dibekukan pada setiap makanan, dipercaya 10.000 lebih kuat untuk membunuh sel kanker.
Berikut penjelasan dokter serta penelitian tentang kulit lemon untuk penyakit kanker.
Dokter onkologi yang berpraktik di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur, dr Maria Shanty mengatakan, informasi parutan kulit lemon beku sebagai pengganti kemoterapi adalah informasi yang keliru.
"Berita itu hoaks," kata Shanty kepada Kompas.com, Selasa (21/6/2022).
Baca juga: [HOAKS] Parutan Kulit Lemon Beku sebagai Pengganti Kemoterapi
Dia menjelaskan, resep menambahkan parutan kulit lemon beku memang ada pada beberapa buku menu untuk penderita kanker. Namun, parutan kulit lemon beku itu hanyalah sebagai pelengkap.
"Memberi tambahan rasa segar pada hidangan tersebut. Parutan kulit lemon beku tentu juga mengandung vitamin yang terkandung di dalamnya tapi tidak sebagai pengganti kemoterapi," ujarnya.
Sementara, sejauh ini belum ada penelitian ilmiah valid yang benar-benar membuktikan khasiat parutan lemon beku untuk menghancurkan sel kanker.
"Belum ada pembuktian ilmiah bahwa parutan lemon beku dapat menghancurkan sel kanker. Itu harus diluruskan supaya masyarakat tidak salah paham," kata Shanty.
Shanty menyarankan agar penderita kanker tetap mengikuti saran dokter untuk manajemen terapi yang lebih baik.
"Jangan mempercayai sesuatu yang belum terbukti secara ilmiah. Jika Anda menderita kanker, biarkan dokter Anda memberikan manajemen terapi bagi Anda. Percayalah bahwa dokter akan memberikan upaya terbaiknya buat Anda," tuturnya.