Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 08/06/2022, 10:20 WIB
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

 

KOMPAS.com - Pada 30 September 1965 terjadi penculikan enam orang jenderal dari kediamannya saat malam hari.

Keenam jenderal itu dibawa ke Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, di mana mereka ditembak dan dimasukkan ke dalam sumur.

Orang-orang yang berada di balik peristiwa itu mengatasnamakan tindakan mereka sebagai Gerakan 30 September (G30S).

Gerakan itu dilakukan dengan dalih sebagai upaya melindungi Presiden Soekarno dari kudeta yang diduga direncanakan oleh Dewan Jenderal.

Baca juga: Cerita Jenderal AH Nasution Lolos dari Penculikan G30S

Seperti apa peristiwa yang terjadi pada 30 September-1 Oktober 1965 dan di mana Bung Karno saat peristiwa itu terjadi?

Sekilas tentang G30S

Vincent Bevins dalam bukunya The Jakarta Method (2020) menuliskan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada malam 30 September hingga 1 Oktober 1965.

Pada malam itu, orang-orang yang tergabung dalam G30S berkumpul di Halim Perdanakusuma. Mereka berada di bawah komando Letkol Untung dan Kolonel Abdul Latief.

Di Halim Perdanakusuma, G30S kemudian dibagi menjadi tujuh tim yang semuanya merupakan anggota militer. Masing-masing tim diberi misi untuk menculik jenderal-jenderal yang diduga akan melakukan kup terhadap Presiden Soekarno.

G30S tidak sepenuhnya berhasil. Dari tujuh jenderal yang menjadi target, satu orang berhasil lolos. Dia adalah Jenderal Abdul Haris Nasution.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Hari Lahir Soekarno, Presiden Pertama RI

Ketika G30S menyerbu kediamannya di Menteng, Nasution melompati dinding belakang rumahnya dan kabur ke rumah temannya, seorang Duta Besar Irak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[HOAKS] Sugik Nur Dilumpuhkan karena Berusaha Kabur

[HOAKS] Sugik Nur Dilumpuhkan karena Berusaha Kabur

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Klaim Obat Gosok dan Soda Kue Membunuh Nyamuk dalam Semenit

CEK FAKTA: Klaim Obat Gosok dan Soda Kue Membunuh Nyamuk dalam Semenit

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks, Megawati Dipenjara atas Perintah Kapolri

[VIDEO] Hoaks, Megawati Dipenjara atas Perintah Kapolri

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks, Twit Elon Musk soal Bumi Datar dan Ingin Jual SpaceX

[VIDEO] Hoaks, Twit Elon Musk soal Bumi Datar dan Ingin Jual SpaceX

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: 5 Syarat Dapatkan Subsidi Motor Listrik

INFOGRAFIK: 5 Syarat Dapatkan Subsidi Motor Listrik

Data dan Fakta
[HOAKS] Megawati Akan Minum Obat Nyamuk jika PDI-P Kalah Pilpres 2024

[HOAKS] Megawati Akan Minum Obat Nyamuk jika PDI-P Kalah Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
Perjalanan Twitter, dari Odeo hingga ke Elon Musk

Perjalanan Twitter, dari Odeo hingga ke Elon Musk

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Sri Mulyani Seret Luhut dalam Polemik Transaksi Mencurigakan Rp 300 Triliun

[HOAKS] Sri Mulyani Seret Luhut dalam Polemik Transaksi Mencurigakan Rp 300 Triliun

Hoaks atau Fakta
Situs Internet Archive Digugat atas Dugaan Pembajakan Buku

Situs Internet Archive Digugat atas Dugaan Pembajakan Buku

Data dan Fakta
[HOAKS] Prabowo dan Ganjar Resmi Jadi Capres-Cawapres pada 17 Maret

[HOAKS] Prabowo dan Ganjar Resmi Jadi Capres-Cawapres pada 17 Maret

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Anies Baswedan Ditetapkan Tersangka Korupsi Formula E

[HOAKS] Anies Baswedan Ditetapkan Tersangka Korupsi Formula E

Hoaks atau Fakta
Awal Terbentuknya Comic-Con di San Diego, Panggung bagi Pencinta Komik

Awal Terbentuknya Comic-Con di San Diego, Panggung bagi Pencinta Komik

Sejarah dan Fakta
Pemilih Perempuan Berpotensi Dongkrak Suara pada Pemilu 2024

Pemilih Perempuan Berpotensi Dongkrak Suara pada Pemilu 2024

Data dan Fakta
[HOAKS] Bupati Sebut Fadli Zon sebagai Aktor Pelarangan Natal di Lebak

[HOAKS] Bupati Sebut Fadli Zon sebagai Aktor Pelarangan Natal di Lebak

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Bharada E Dilarikan ke RS karena Kondisinya Kritis

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Bharada E Dilarikan ke RS karena Kondisinya Kritis

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke