Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Prestasi Indonesia dalam 5 SEA Games Terakhir

Kompas.com - 25/05/2022, 19:54 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Begitu juga sejarah manis yang diciptakan timnas basket Indonesia yang merobohkan dominasi Filipina seusai menang 85-81.

Ini adalah persembahan medali emas pertama dari timnas basket Indonesia sejak berpartisipasi di SEA Games 1977.

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan, hasil dan torehan prestasi dari cabor-cabor yang diikutsertakan pada SEA Games 2021 akan menjadi bahan evaluasi, khususnya cabor yang masuk dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

Beberapa cabor memang mendapatkan prestasi yang berbeda. Ada yang tidak mencapai target, seperti Pencak Silat dan Atletik. Kedua cabor yang masuk dalam DBON ini gagal membuahkan hasil maksimal karena tidak sesuai target.

Namun ada juga sejumlah cabor yang justru bisa melebihi target yang telah dicanangkan, seperti cabor dayung, panahan atau menembak. 

"Meskipun SEA Games bukan target utama dan hanya sasaran antara, kita tetap akan melakukan evaluasi. Khusunya cabor yang masuk dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON)," kata Amali, Minggu (22/5/2022) malam di Hotel Intercontinental, Vietnam.

Total ada 12 cabor DBON yang diproyeksikan untuk Olimpiade, yakni atletik, bulu tangkis, panjat tebing, senam artistik, angkat besi, balap sepeda, panahan, menembak, renang, dayung, karate, taekwondo.

"Nanti untuk evaluasinya ada yang akan saya langsung ke ketua umum cabor, ada pula yang melalui NOC, KONI dan Tim Review. Yang pasti sistem promosi dan degradasi untuk cabor DBON masih akan kita terapkan, karena ini adalah cermin perubahan paradigma baru olahraga Indonesia untuk menjadi lebih baik," ujar Amali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com