KOMPAS.com - Hari Kebangkitan Nasional diperingati pada 20 Mei setiap tahunnya, bertepatan dengan kelahiran organisasi Boedi Oetomo atau Budi Utomo.
Organisasi yang berdiri pada 1908 ini dianggap sebagai langkah awal lahirnya semangat kebangsaan dan kebangkitan nasional.
Budi Utomo awalnya adalah organisasi pelajar di School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen (STOVIA) atau sekolah dokter Jawa.
Program Budi Utomo yang paling utama adalah mengusahakan perbaikan pendidikan dan pengajaran, dengan gerakan awalnya hanya di Jawa dan Madura.
Keanggotaannya semakin meluas ke daerah-daerah lain, hingga pada Juli 1908, anggotanya telah mencapai 650 orang.
Baca juga: Sejarah STOVIA dan Kelahiran Boedi Oetomo
Budi Utomo berdiri di tengah masa penjajahan Belanda.
Saat itu, Budi Utomo tidak bisa mendeklarasikan secara terang-terangan sebagai organisasi politik, karena Belanda mengawasi pergerakan masyarakat dengan ketat.
Dikutip dari Boedi Oetomo, Awal Bangkitnya Kesadaran Bangsa (2008) karya Gamal Komandoko, awalnya tujuan Budi Utomo yakni meringankan beban perjuangan hidung bangsa Jawa m elalui pekembangan yang harmonis dan kerohanian, meski dengan titik tolak utama pada pendidikan, terutama pendidikan untuk kaum priyayi rendahan.
Dapat disimpulkan, tujuan Budi Utomo yakni:
Keberadaan organisasi Budi Utomo sempat dianggap sebagai ancaman bagi bangsawan yang saat itu menduduki posisi di birokrasi dan bekerja sama dengan Belanda.
Kendati demikian, kehadirannya terbukti mampu membangkitkan semangat persatuan bangsa Indonesia dan membuat organisasi lain berani bersuara.
Baca juga: Ketika Mahasiswa Menguasai Gedung MPR/DPR pada 18 Mei 1998...