Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial yang menyebut bahwa Indonesia akan mengalami gelombang panas yang berlangsung hingga pertengahan Mei 2022.
Masyarakat pun diimbau untuk waspada agar tidak terdampak gelombang panas.
Akan tetapi, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi itu tidak benar.
Cuaca panas yang belakangan terjadi bukanlah akibat gelombang panas.
Informasi mengenai Indonesia akan mengalami gelombang panas hingga pertengahan Mei 2022, disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.
"Waspada gelombang panas," tulis salah satu akun.
Kedua akun Facebook tersebut menyertakan artikel berjudul:
Waspada! Gelombang Panas di indonesia Bakal Berlangsung Hingga Pertengahan Mei 2022.
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (10/5/2022), cuaca panas terik yang berlakangan terjadi bukan karena adanya gelombang panas.
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto, melalui keterangan tertulis menjelaskan bahwa suhu panas terik yang terjadi akhir-akhir ini dipicu oleh beberapa hal.
Fenomena suhu udara terik yang terjadi pada siang hari tersebut dipicu oleh beberapa hal sebagai berikut:
Sementara, gelombang panas atau dikenal dengan "heatwave" merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut.
Saat terjadi gelombang panas suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat celcius atau lebih.
Berdasarkan data BMKG, suhu maksimum tertinggi di Indonesia pada bulan April selama 4-5 tahun terakhir sekitar 38,8 derajat celcius di Palembang pada 2019, sedangkan di bulan Mei sekitar 38,8 derajat celcius di Temindung Samarinda pada 2018.
Kemudian, suhu maksimum terukur selama periode 1-7 Mei 2022 berkisar antara 33-36,1 derajat celcius dengan suhu maksimum tertinggi hingga 36,1 derajat celcius terjadi di wilayah Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara.