Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/03/2022, 11:59 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial Facebook tentang tips menghemat pemakaian listrik.

Menurut informasi itu, pengguna listrik PLN dapat memasukkan kode khusus pada meteran listrik, yang akan membuat pemakaian listrik menjadi lebih hemat.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut tidak benar.

Narasi yang beredar

Informasi tentang tips menghemat pemakaian listrik dibagikan di Facebook oleh akun ini, ini, ini, ini, dan ini.

Berikut narasi yang dibagikan:

Namanya emak2 biar minyak mahal seenggaknya tau cara hemat Listrik biar jadi murah, Bermanfaat banget nih Bund Bisa hemat Buat beli token bisa buat kebutuhan yang lainnya

Adapun tips yang dibagikan adalah sebagai berikut:

  • Tekan tombol "Enter" pada meteran listrik satu kali
  • Tekan tombol angka "0" sebanyak enam kali
  • Lalu geser saklar berwarna biru ke arah kiri

Narasi yang dibagikan juga turut menyertakan tautan menuju laman produk meteran listrik yang dijual di platform e-commerce Shopee.

Hoaks, tips hemat listrik 1 bulanScreenshot Hoaks, tips hemat listrik 1 bulan

Penelusuran Kompas.com

Untuk memverifikasi kebenaran informasi tersebut, Tim Cek Fakta Kompas.com memeriksa fungsi tombol-tombol yang terdapat pada meteran listrik.

Berdasarkan petunjuk yang tertera di situs resmi PLN, meteran listrik memiliki sejumlah tombol dengan fungsi masing-masing.

Pada bagian keypad, terdapat tombol "Enter" untuk melakukan input, dan "Backspace" untuk menghapus. Terdapat pula deretan angka dari 0-9.

Fungsi keypad adalah untuk memasukkan kode token listrik yang telah dibeli. Pelanggan dapat melakukan input token dengan menekan kode angka yang sesuai, lalu menekan "Enter".

Sementara itu, saklar berwarna biru merupakan miniature circuit breaker atau  MCB.

Dilansir dari Antaranews, MCB berfungsi sebagai sistem proteksi di dalam instalasi listrik jika terjadi beban berlebih serta hubung singkat arus listrik atau korsleting.

Pada instalasi listrik rumah, MCB terpasang di kWH meter atau meteran listrik PLN.

MCB memiliki fungsi sebagai pemutus arus listrik menuju arah beban. Untuk memutuskan arus tersebut dapat dilakukan secara manual maupun otomatis.

Untuk memutus arus secara manual yaitu dengan menggeser saklar (toggle switch) yang berada di depan MCB, setelah itu MCB akan memutuskan arus listrik.

Sedangkan pemutusan arus secara otomatis akan terjadi apabila terdeteksi arus berlebih yang diakibatkan beban penggunaan listrik yang lebih, atau karena korsleting.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tentang tips menghemat pemakaian listrik adalah hoaks.

Karena dalam tips yang dibagikan, pengguna listrik diminta untuk menggeser posisi saklar MCB dari posisi hidup ke mati.

Apabila hal tersebut dilakukan, maka akan menyebabkan arus listrik dalam rumah terputus sehingga terjadi mati listrik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Risiko Anemia Aplastik pada Obat Sakit Kepala

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Risiko Anemia Aplastik pada Obat Sakit Kepala

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] WEF Bantah Kabar Klaus Schwab Sakit Parah dan Dirawat di RS

[KLARIFIKASI] WEF Bantah Kabar Klaus Schwab Sakit Parah dan Dirawat di RS

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

[HOAKS] Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
'Me at The Zoo', Kilas Balik Video Pertama di YouTube

"Me at The Zoo", Kilas Balik Video Pertama di YouTube

Sejarah dan Fakta
INFOGRAFIK: Narasi Keliru Perbandingan Foto Antrean Warga pada 1965 dan 2024

INFOGRAFIK: Narasi Keliru Perbandingan Foto Antrean Warga pada 1965 dan 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video Perlihatkan Pohon Terbakar, Bukan Tentara Israel Bakar Masjid Al Aqsa

INFOGRAFIK: Video Perlihatkan Pohon Terbakar, Bukan Tentara Israel Bakar Masjid Al Aqsa

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

[HOAKS] Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Anak-anak Bermain di Pantai Gaza Pascaserangan Iran ke Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Anak-anak Bermain di Pantai Gaza Pascaserangan Iran ke Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto dengan Narasi Keliru soal Eksodus Warga Israel karena Serangan Iran

INFOGRAFIK: Foto dengan Narasi Keliru soal Eksodus Warga Israel karena Serangan Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[HOAKS] Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Terjadi pada 2019

[KLARIFIKASI] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Terjadi pada 2019

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com