KOMPAS.com - Semakin mudahnya akses terhadap internet membuat generasi muda tak lagi bisa dilepaskan dari teknologi ini.
Tak jarang mereka bahkan sudah terpapar internet sejak masih dalam kandungan, misalnya lewat foto-foto USG yang dibagikan oleh ibu mereka di media sosial.
Setelah bayi lahir, orangtua masa kini juga tengah larut dalam tren untuk membuatkan akun media sosial khusus bagi anak mereka.
Para orangtua memotret anak-anak mereka dan membagikannya di media sosial, walaupun sang anak belum bisa memberikan persetujuan terkait hal tersebut.
Baca juga: Cara Cek Seberapa Kuat Password yang Kita Buat...
Hal ini membuat batasan-batasan informasi pribadi yang boleh dan tidak boleh dibagikan di media sosial menjadi sangat kabur di mata generasi muda.
Padahal, perlindungan data pribadi menjadi sesuatu yang sangat vital di tengah ancaman pencurian atau penyalahgunaan data pribadi yang semakin marak.
Informasi yang sebaiknya tidak dibagikan
Dirangkum dari Reader's Digest dan Parents, berikut sejumlah informasi tentang anak yang sebaiknya tidak dibagikan di media sosial:
1. Foto yang menampilkan ketelanjangan
orangtua sebaiknya tidak membagikan foto anak mereka yang sedang menampilkan ketelanjangan, misalnya ketika anak sedang mandi atau bermain air di kolam renang.
Foto-foto semacam itu dapat menjadi sasaran bagi para predator anak dan bahkan memancing mereka untuk melakukan tindakan ekstrim, seperti penculikan.
2. Alamat tempat tinggal
Hindari membagikan informasi atau foto anak yang menampilkan lokasi tempat tinggal, misalnya foto anak yang sedang berdiri di depan rumah.
Dengan kecanggihan teknologi seperti Google Street View, informasi semacam itu dapat dimanfaatkan oleh penguntit (stalker) untuk menemukan tempat tinggal orangtua dan anak.
Baca juga: Cerita Saat Michael Jordan Terpaksa Pakai Jersey Bulls Bernomor 12...
3. Riwayat medis
orangtua sebaiknya tidak membagikan riwayat medis anak, seperti penyakit yang sedang diderita atau alergi yang dimiliki.
Riwayat medis anak adalah informasi sensitif yang hanya boleh diketahui oleh orangtua dan tenaga medis profesional.