Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misinformasi: Seekor Kucing Bantu Tentara Ukraina Tewaskan 4 Sniper Rusia

Kompas.com - 02/03/2022, 13:01 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Perang yang terjadi di Ukraina sejak diserang pasukan Rusia pada 24 Februari 2022 menghasilkan banyak misinformasi yang beredar di media sosial.

Bentuk misinformasi itu beragam, tidak hanya tema besar peperangan seperti jumlah korban tewas atau klaim kemenangan.

Namun, ada juga misinformasi yang menyebutkan penggunaan hewan terlatih saat perang.

Seekor kucing yang disebut sebagai "Kharkiv Panther" ramai dibicarakan di media sosial karena kemampuannya mendeteksi laser yang digunakan penembak jitu atau sniper.

Baca juga: [HOAKS] CNN Beritakan Seorang Jurnalis Tewas hingga Dua Kali, di Afghanistan dan Ukraina

Benarkah klaim tersebut?

Berdasarkan penelusuran media pemeriksa fakta Snopes.com, misinformasi itu beredar pada Februari 2022, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan serangan negaranya ke Ukraina.

Sebuah twit di akun Twitter @NowImNothing_ misalnya, yang menyebut kucing milik tentara Ukraina dilatih untuk mencari dan mengetahui lokasi sniper berdasarkan titik lasernya.

Kucing itu disebut bernama Mikael, Panther dari Kharkiv yang telah membantu tentara Ukraina menewaskan empat sniper Rusia.

https://twitter.com/nowimnothing_/status/1497827641172410368

Akan tetapi, diketahui bahwa foto itu bukan diambil saat Perang Ukraina berlangsung. Foto diketahui telah beredar sejak 2018. Salah satunya yang diunggah akun @UAarmy_animals.

Akun Twitter itu memang dibuat untuk menampilkan interaksi sejumlah hewan dengan tentara Ukraina. Dalam sebuah twit, disebutkan bahwa pemilik akun tidak akan lagi mengunggah foto selama perang berlangsung.

Jadi, narasi yang menyebutkan bahwa kucing terlatih untuk mencari sniper Rusia itu bisa dikategorikan sebagai misinformasi dengan konteks berbeda yang dapat menyesatkan.

Baca juga: [HOAKS] CNN Beritakan Seorang Jurnalis Tewas hingga Dua Kali, di Afghanistan dan Ukraina

Sniper ala film

Titik merah dari laser yang digunakan sniper selama ini umum ditemukan dalam film atau video game. Meski begitu, titik merah laser itu jarang digunakan sniper di dunia nyata, terutama dalam peperangan.

Menurut Snopes, salah satu alasan titik merah itu tidak digunakan adalah sniper bergerak dalam senyap. Tentu saja penggunaan titik merah bisa menarik perhatian target sehingga bisa melarikan diri.

Selain itu, jika sniper beraksi dalam jarak jauh, itu tidak menjamin peluru akan menuju secara presisi ke titik yang dituju laser. Ada banyak faktor yang memengaruhi peluru tepat sasaran seperti angin, temperatur, dan kelembaban.

Dalam sebuah wawancara media kepada Insider untuk mengomentari aksi penembak jitu yang ada di film, mantan sniper AS di Operasi Khusus, US 3rd Ranger Battalion, Nicholas Irving, mengomentari scene terkait laser yang digunakan.

Ketika mengomentari film Smoking Aces (2020), dia menyatakan bahwa penggunaan laser oleh orang lain untuk membantu sniper untuk tepat sasaran itu mustahil dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Komedian Sule Meninggal karena Kecelakaan

[HOAKS] Komedian Sule Meninggal karena Kecelakaan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Demo Terkait Kasus Pegi Setiawan di Cirebon pada 1 Juni

[HOAKS] Video Demo Terkait Kasus Pegi Setiawan di Cirebon pada 1 Juni

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Paket COD di Yogyakarta dari Sindikat Narkoba China

[HOAKS] Paket COD di Yogyakarta dari Sindikat Narkoba China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wali Kota Boston Michelle Wu Keturunan Indonesia

[HOAKS] Wali Kota Boston Michelle Wu Keturunan Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Terawan Promosikan Obat Hipertensi

[HOAKS] Video Terawan Promosikan Obat Hipertensi

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Artis Meninggal dan Gibran Batal Dilantik

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Artis Meninggal dan Gibran Batal Dilantik

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Ada Hujan Ikan di Iran, Peristiwa Lele Berserakan Terjadi di China

INFOGRAFIK: Tidak Ada Hujan Ikan di Iran, Peristiwa Lele Berserakan Terjadi di China

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks KFC Beri Voucher 3 Ember Ayam Goreng Gratis, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks KFC Beri Voucher 3 Ember Ayam Goreng Gratis, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Menilik Misi Dokter Lintas Batas di Daerah Bencana sampai Zona Perang

Menilik Misi Dokter Lintas Batas di Daerah Bencana sampai Zona Perang

Data dan Fakta
[HOAKS] Foto Ferdy Sambo Berada di Luar Negeri

[HOAKS] Foto Ferdy Sambo Berada di Luar Negeri

Hoaks atau Fakta
Hoaks soal 5 Pendiri NASA, dari Walt Disney sampai Aleister Crowley

Hoaks soal 5 Pendiri NASA, dari Walt Disney sampai Aleister Crowley

Hoaks atau Fakta
Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Data dan Fakta
[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

Hoaks atau Fakta
Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Data dan Fakta
Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Sejarah dan Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com