[HOAKS] Video Manusia Menjadi Zombie karena Terapi Gen dan Virus

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Video yang menampilkan seseorang mengerang kemudian menjilati darahnya, beredar di media sosial Facebook.

Video itu diklaim sebagai seseorang yang berubah menjadi zombie karena terapi gen atau terinfeksi virus.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video itu adalah hoaks.

Orang dalam video itu sebenarnya sedang dalam pengaruh narkotika.

Narasi yang beredar

Akun Facebook ini, mengunggah video berdurasi 23 detik pada 11 Januari 2022.

Dalam video itu nampak seorang pria mengenakan celana pendek berwarna abu-abu, dengan tangan berlumuran darah.

Ada dua orang di hadapannya yang mengenakan masker dan sarung tangan biru. Salah satu dari mereka berusaha menahan pria itu dengan memegang bahunya.

Pada menit ke-11, pria itu menjilati tangannya yang berlumuran darah.

"Sepertinya manusia ini menderita semacam terapi gen atau virus yang mungkin telah disuntikkan, membuat makhluk seperti zombie," tulis akun itu.

akun Facebook Tangkapan layar unggahan haoks di sebuah akun Facebook, tentang video pria yang diklaim berubah menjadi zombie karena terapi gen atau virus

Penelusuran Kompas.com

Pria dalam video yang beredar bukanlah zombie, dia adalah seorang warga negara Maroko yang mengalami halusinasi akibat mengkonsumsi narkotika.

Dilansir dari Elespanol.com, 7 Januari 2022, polisi wilayah Chegin, Murcia, Spanyol mendapat laporan adanya pasien yang mencoba 'memakan' dirinya sendiri.

Elespanol.com Tangkapan layar laporan Elespanol.com, 7 Januari 2022, tentang seorang pria asal Maroko yang dilaporkan menggigit dan menjilati darahnya sendiri karena pengaruh narkotika.

Kejadian itu dilaporkan oleh pusat kesehatan di Murcia, Spanyol pada pukul empat dini hari pada 1 Januari 2022.

Seorang pasien pria berusia 30 tahun menggigit dirinya sendiri, sehingga polisi dan petugas keamanan setempat berusaha mencegahnya.

Polisi menyatakan bahwa pria tersebut tidak ditangkap karena sebuah pengaduan penggunaan narkotika. Melainkan, kerabat pasien membawanya ke pusat kesehatan ketika mendapati luka yang dibuat sendiri oleh pasien.

Polisi turun tangan karena petugas keamanan setempat kewalahan. Pengamanan dilakukan agar dokter bisa menenangkannya, memberi perawatan, untuk kemudian dikembalikan kepada keluarganya.