Hoaks juga menyebar secara masif melalui audio TikTok. Di TikTok, pengguna bisa mengunggah video menggunakan audio pengguna lain. Audio viral biasanya terpampang di pencarian teratas.
Institute for Strategic Dialogue, sebuah organisasi yang berbasis di London yang melacak disinformasi, menemukan misinformasi vaksin Covid-19 yang menyebar melalui fitur audio TikTok.
Ditemukan bahwa trek audio anti-vaksin menjadi semacam pesan berantai, dengan klaim palsu.
Contohnya, pada Desember 2020, seorang pria yang berasal Wisconsin yang menggunakan nama pengguna the_alpha_k9 di TikTok, mengunggah video bergaya testimonial dan memberi tahu ribuan pengikutnya bahwa dia tidak akan menggunakan vaksin Covid-19.
Video itu menjadi viral dan pengguna lain menggunakan audionya untuk menggunggah postingan baru, secara terus menerus.
Melansir NBC News, 13 Juli 2021, Institute for Strategic Dialogue, sebuah organisasi yang berbasis di London yang melacak disinformasi, menganalisis 124 video TikTok yang menampilkan misinformasi vaksin, yang sudah diputar lebih dari 20 juta kali dan mendapat 2 juta like, komentar, dan share.
Selanjutnya, ditemukan lebih dari 4.500 video menggunakan audio berisi informasi keliru dan telah dilihat lebih dari 16 juta kali.
Ini adalah contoh konkret dari apa yang peneliti katakan tentang masalah unik untuk platform video dan audio.
Setelah mendapat laporan itu, TikTok akhirnya menghapus atau membatasi distribusi video dan audio yang disebutkan oleh Institute for Strategic Dialogue.
Salah satu juru bicara dari TikTok mengatakan dalam sebuah pernyataan:
“Kami berusaha untuk mempromosikan pengalaman TikTok yang otentik dengan membatasi penyebaran konten yang menyesatkan, termasuk audio, dan mempromosikan informasi otoritatif tentang Covid-19 dan vaksin di seluruh aplikasi kami. Informasi yang salah adalah tantangan di seluruh industri, dan kami berterima kasih atas laporan yang membantu kami mengambil tindakan atas pelanggaran.”
Contoh kasus dan temuan dalam laporan itu kemungkinan hanya puncak gunung es dari hoaks yang menyebar luas melalui platform berbasis audio.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.