Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

[HOAKS] Booster Vaksin Covid-19 Diberikan Setiap 6 Bulan Sekali

Kompas.com - 12/01/2022, 16:13 WIB
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Penulis Tim Cek Fakta
|
EditorTim Cek Fakta
hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Di media sosial Facebook, beredar narasi yang menyebut bahwa booster vaksin Covid-19 diberikan setiap enam bulan sekali.

Pemberian booster enam bulan sekali itu disebut karena antibodi menurun setelah sekian bulan suntikan.

Berdasarkan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar alias hoaks.

Epidemiolog sekaligus Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS, Tonang Dwi Ardyanto mengatakan antibodi yang menurun bukan satu-satunya indikator pemberian booster.

Sementara, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sejauh ini belum memberikan kebijakan untuk pemberian booster lebih dari tiga kali atau setiap enam bulan sekali.

Narasi yang beredar

Informasi yang menyebut bahwa booster vaksin Covid-19 diberikan setiap enam bulan sekali, disebarkan oleh akun ini, ini, dan ini.

Narasi itu menyertakan pemberitaan sebuah media tentang menurunnya antiobodi vaksin Sinovac.

Berikut narasi lengkapnya:

Yg udh suntik sinovac dosis 2, tunggu yg ke 3 tahun depan ya krn ada penurunan anti bodi stlh 6 bulan. Setelah 6 bln berikutnya sntik lg dst dst. Bgitu jg vksn merek lain akan menyusul krn jg ada penurunan anti bodi stlah sekian bln suntikan.
Silahkan kalian yg menerima vksinasi dgn alasan apapun menikmati situasi sprti ini krn hukum yg berlaku jika diam dan manut pasti akan di umpankan!!

Konfirmasi Kompas.com

Epidemiolog sekaligus Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS, Tonang Dwi Ardyanto mengatakan antibodi yang menurun bukan satu-satunya indikator pemberian booster.

Beberapa penelitan memang menyebut bahwa antibodi di dalam tubuh yang dihasilkan vaksin Covid-19, menurun setelah enam bulan menerima dosis kedua.

Kendati demikian, temuan ini tidak bisa menjadi dasar pemberian vaksin Covid-19 setiap enam bulan sekali.

"Tidak benar kalau disebut tiap enam bulan ya," kata Tonang saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/1/2022).

Kadar antibodi memiliki korelasi terhadap daya tahan terhadap penyakit infeksi. Seberapa cepat penurunannya pun bervariasi, berbeda pada masing-masing penyakit. Meski menurun, antibodi yang ada masih mampu memberikan proteksi dari virus corona.

"Pada semua vaksin yang digunakan saat ini, antibodi covid rata-rata mulai menurun 3-4 bulan setelah vaksinasi. Penurunan terjadi relatif signifikan sampai bulan ke 6-8. Setelah itu diduga penurunan lebih kecil atau relatif stabil sampai bulan ke 12," terang Tonang.

Tonang menyarankan, masyarakat tidak perlu tergesa-gesa untuk mendapatkan booster. Beberapa laporan menyatakan penurunan antibodi sampai 12 bulan setelah vaksinasi, dan daya tahan terhadap virus tetap masih ada.

"Artinya, jangan terlalu memaksakan diri. Sampai jarak 12 bulan setelah vaksinasi awal dulu, masih ada dasar ilmiahnya untuk baru mulai mendapatkan booster," ucap Tonang.

Menurut dia, cakupan vaksinasi yang meluas jauh lebih penting dari pemberian booster.

Adapun, kebijakan booster pemerintah saat ini diperuntukkan bagi usia 18 tahun ke atas, minimal 6 bulan setelah dosis kedua dan di daerah dengan cakupan vaksinasi 70 persen penduduk untuk 1 dosis dan 60 persen untuk dosis lengkap.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes sekaligus Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 mengatakan, sejauh ini belum menetapkan kebijakan terkait vaksin dosis keempat.

"Belum," ujar Nadia singkat, pada Rabu.

Adapun terkait pemberian vaksin Covid-19 dan menurunnya antibodi setiap enam bulan, Nadia mengatakan belum ada kajian lebih lanjut.

"Nanti kita lihat evaluasi dan kajian para ahli tentunya," imbuh dia.

Kesimpulan

Informasi yang menyebut bahwa booster vaksin Covid-19 diberikan setiap enam bulan sekali adalah hoaks.

Antibodi yang menurun bukan satu-satunya indikator pemberian booster.

Kemenkes sejauh ini belum memberikan kebijakan untuk pemberian booster lebih dari tiga kali atau setiap enam bulan sekali.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kembali Beredar Undangan Palsu Rekrutmen Perum Bulog

Kembali Beredar Undangan Palsu Rekrutmen Perum Bulog

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Berupa Poster Donasi ACT untuk Palestina

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Berupa Poster Donasi ACT untuk Palestina

Hoaks atau Fakta
Perlunya Peningkatan Kapasitas Pemeriksa Fakta untuk Hadapi Disinformasi Teknologi AI

Perlunya Peningkatan Kapasitas Pemeriksa Fakta untuk Hadapi Disinformasi Teknologi AI

Data dan Fakta
Awal Peluncuran Gmail, Dikira Jebakan April Mop

Awal Peluncuran Gmail, Dikira Jebakan April Mop

Sejarah dan Fakta
INFOGRAFIK: Edaran Hoaks Mark Zuckerberg Benci Indonesia karena Fotonya Dijadikan Lelucon

INFOGRAFIK: Edaran Hoaks Mark Zuckerberg Benci Indonesia karena Fotonya Dijadikan Lelucon

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: 6 Bulan Tragedi Kanjuruhan, Kekerasan Masih Warnai Sepak Bola Indonesia

INFOGRAFIK: 6 Bulan Tragedi Kanjuruhan, Kekerasan Masih Warnai Sepak Bola Indonesia

Data dan Fakta
[HOAKS] Pengacara Mario Dandy Mengundurkan Diri

[HOAKS] Pengacara Mario Dandy Mengundurkan Diri

Hoaks atau Fakta
Kisah Sunan Gunung Jati Menyebarkan Islam di Cirebon...

Kisah Sunan Gunung Jati Menyebarkan Islam di Cirebon...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] DPR RI Lempar Kursi Saat Rapat dengan Mahfud MD

[HOAKS] DPR RI Lempar Kursi Saat Rapat dengan Mahfud MD

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Rilis Gim 'StarCraft' pada 31 Maret 1998

Kilas Balik Rilis Gim "StarCraft" pada 31 Maret 1998

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Arteria Dahlan Ditangkap KPK karena Terlibat Transaksi Janggal Rp 300 Triliun

[HOAKS] Arteria Dahlan Ditangkap KPK karena Terlibat Transaksi Janggal Rp 300 Triliun

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Dipimpin Mahfud MD, KPK Tangkap 5 Pelaku Transaksi Janggal Rp 300 Triliun

[HOAKS] Dipimpin Mahfud MD, KPK Tangkap 5 Pelaku Transaksi Janggal Rp 300 Triliun

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Putri Candrawathi Mengaku Bayar Hakim dan Jaksa Rp 1 Miliar

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Putri Candrawathi Mengaku Bayar Hakim dan Jaksa Rp 1 Miliar

Hoaks atau Fakta
6 Bulan Tragedi Kanjuruhan, Kekerasan di Sepak Bola Indonesia Tak Kunjung Usai

6 Bulan Tragedi Kanjuruhan, Kekerasan di Sepak Bola Indonesia Tak Kunjung Usai

Data dan Fakta
Catatan Amnesty International atas Pelanggaran HAM di Papua pada 2022-2023

Catatan Amnesty International atas Pelanggaran HAM di Papua pada 2022-2023

Data dan Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke