KOMPAS.com - Imbauan untuk tidak membeli kurma yang diimpor dari Israel beredar secara berantai melalui WhatsApp dan unggahan di Facebook.
Pesan itu mencatut nama Dosen UIN Antasari Banjarmasin, Anang Saifuddin.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, pesan itu tidak benar atau hoaks.
Narasi yang beredar
Imbauan untuk tidak membeli kurma dari Israel diunggah oleh sejumlah akun Facebook seperti ini, ini, ini, ini, dan ini.
"perlu jd perhatian umat islam," tulis salah satu akun pada 5 Maret 2023.
Sementara, berikut penggalan narasi dari pesan yang beredar:
Jangan Dibeli
Dr. Anang Saifuddin, MA Dosen UIN Antasari Bjm
Inilah Daftar Merk Kurma Import Asal Israel, Negara Ini Membunuh Kaum Muslimin :
Sehubungan Dengan Persiapan Untuk Romadhon, Harap Di Perhatikan Dengan Seksama Agar JANGAN BELI KURMA Dari Israeli, Yang Di Jual Dengan Nama-Nama Merk Sbb
Terdapat 14 merek yang disebut, kemudian pembaca diminta untuk menyebarkan pesan itu.
"Dari redaksinya: menulis menggunakan nama seperti itu dan gelar akademik di platform WhatsApp atau media sosial lainnya, itu tidak pernah saya lakukan," katanya dikutip dari situs UIN Antasari, 10 Maret 2023.
Pesan berantai itu telah beredar setidaknya sejak 2018. Sebagai konteks, pesan itu pernah beredar di tengah perjanjian dagang antara Indonesia dan Palestina.
Dilansir Kompas.com pada 23 Mei 2018, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan produk yang masuk saat itu hanya dari Palestina.
"Sekarang Israel bilang itu tanahnya dia, Palestina bilang itu tanah mereka. Kalau bicara itu, nanti kami seleksi. Jadi, produk yang dikirim oleh Palestina itu yang kami terima," kata dia.
Kesimpulan
Pesan berantai berisi imbauan untuk tidak membeli kurma dari Israel yang mencatut nama dosen UIN Antasari adalah hoaks.
Dosen linguistik dengan nama asli Saifuddin Ahmad Husein itu tidak membuat imbauan soal larangan membeli kurma yang diimpor dari Israel.
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/03/24/084600382/-hoaks-larangan-beli-kurma-yang-diimpor-dari-israel