KOMPAS.com - Depo Pertamina di Plumpang, Koja, Jakarta Utara mengalami kebakaran pada Jumat (3/3/2023) sekitar pukul 20.20 WIB.
Setelah kejadian tersebut, beredar narasi yang memperkirakan bahwa bahan bakar minyak (BBM) akan langka dan mahal.
Narasi itu dikaitkan dengan fakta 20 persen BBM di Indonesia disuplai di Depo Pertamina Plumpang.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, ada yang perlu diluruskan dari narasi tersebut.
Narasi yang beredar
Informasi yang menyebut BBM akan mahal dan langka setelah kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, diunggah oleh akun Facebook ini dan akun Twitter ini pada Sabtu (4/3/2023). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasi yang diunggah di Facebook:
Bakal mahal dan langka lagi bbm..depo pertamina plumpang Jakarta Utara penyuplai 20% bbm di Indonesia kebakaran.
Wilayah distribusi utamanya meliputi Jabodetabek, dengan thruput BBM rata rata sebesar 16.504 kiloliter per hari.
Terkait stok BBM setelah kebakaran Depo pertamina Plumpang, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati memastikan operasionalnya telah berjalan normal.
"Dipastikan SPBU tidak ada antrian, jadi tidak perlu ada panic buying. Stok BBM di Jakarta, Banten dan Jawa Barat tersedia cukup," ujar Nicke, dalam konferensi pers di Rumah Sakit Pertamina Pusat, Sabtu (4/3/2023).
Dikutip dari Kompas.com, Minggu (5/3/2023), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan insiden kebakaran tersebut tidak berdampak pada suplai BBM.
Hal ini karena stok BBM mendapat dukungan dari TBBM Tanjung Gerem, TBBM Cikampek, dan TBBM Ujung Berung.
"Di Cikampek ada stok Pertalite 20.399 KL yang cukup 10 hari dan Pertamax 6.137 KL atau cukup 11 hari. Sementara di TBBM Ujung Berung dengan Pertalite 24.250 KL (11 hari) dan Pertamax 22.004 KL (29,2 hari)," terang Erick.
Sejauh ini, belum ada keputusan kenaikan harga BBM setelah kebakaran di Depo Pertamina Plumpang.
Kesimpulan
Ada yang perlu diluruskan dari narasi yang menyebut BBM akan mahal dan langka setelah kebakaran di Depo Pertamina Plumpang. Unggahan di media sosial memuat informasi yang sebagian benar.
Benar bahwa Depo Pertamina Plumpang menyuplai ke sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia.
Kendati demikian, setelah insiden kebakaran, suplai BBM tidak terdampak dan belum terjadi kenaikan harga.
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/03/06/190100482/-klarifikasi-stok-dan-harga-bbm-setelah-kebakaran-depo-plumpang