Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Perebutan Pulau Pasir, Kapal Perang Australia Masuk Wilayah Rote

KOMPAS.com - Sebuah konten di media sosial memuat narasi bahwa kapal perang Australia memasuki perairan Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk memprovokasi Indonesia.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Klaim soal kapal perang Australia mendekati Pulau Rote di antaranya disebarkan dalam bentuk video oleh akun Facebook ini dan kanal Youtube ini.

Video itu memperlihatkan aktivitas kapal militer di laut dan pesisir. Ditampilkan juga Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sedang berpidato.

Narasi video menyebutkan, kapal perang Australia mendekati Pulau Pasir tanpa pengawasan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan tentara mereka mendatangi tempat-tempat umum di sana untuk memancing konflik.

Disebutkan juga militer Australia berusaha merebut kembali 1.000 kilometer persegi wilayah yang telah dikuasai Indonesia sejak 1 November 2022.

Konflik antara dua negara disebut terjadi karena perebutan Pulau Pasir.

Berikut keterangan yang disertakan:

Kapal perang Australia masuk ke wilayah Republik Indonesia kembali terjadi, sejak memanasnya konflik pulau pasir, di mana 3 kapal perang milik Marinir angkatan laut Australia memasuki wilayah perairan Rote. Saat situasi memanas di perbatasan kapal PerAng australia tersebut dengan bebas melintasi perairan rote, tanpa pengawasan Tentara Nasional Indonesia angkatan laut. Hal itu diketahui setelah aparat air Australia yang berpakaian bebas memasuki wilayah RI Dusun KaKE desa. Lamengpetu kecamatan Pantai Baru.

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan video lengkap yang memperlihatkan Prabowo sedang menyampaikan pidato.

Pidato Prabowo disampaikan dalam forum internasional Dialog Shangri-La Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS) ke-19, di Singapura, Jumat 10 Juni 2022.

Prabowo mendorong konflik yang terjadi di Asia Pasifik diselesaikan dengan jalur yang damai. Menurutnya negara-negara kawasan itu tetap bersahabat meski kadang memiliki perselisihan.

Selain itu, narasi video terkait masuknya kapal perang Australia memiliki kesamaan dengan berita dari Berita Satu, yang tayang 7 Januari 2014.

Tiga kapal perang Australia dilaporkan memasuki perairan Indonesia dengan tujuan menggiring imigran gelap yang sebelumnya telah memasuki batas willayah mereka.

Kemudian klaim yang menyebut Australia berusaha merebut kembali 1.000 kilometer persegi wilayah mereka dari Indonesia, memiliki kesamaan dengan berita Republika.

Namun sesungguhnya berita itu tentang Ukraina yang berhasil membebaskan wilayah mereka dari invasi militer Rusia, sejak awal September 2022. Namun kata Ukraina diganti Australia dan Rusia diganti Indonesia.

Sumber-sumber informasi yang digunakan itu tidak ada yang menyatakan kapal perang Australia masuk perairan Pulau Rote karena perebutan Pulau Pasir.

Unggahan yang beredar itu menggunakan dan memanipulasi berita terkait hal lain, seolah-olah terjadi konflik antara Indonesia dan Australia.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah menyatakan bahwa Pulau Pasir milik Australia berdasarkan sejarah sejak masa penjajahan Belanda.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim soal kapal perang Australia memasuki perairan Pulau Rote terkait konflik Pulau Pasir dengan Indonesia adalah hoaks

Sesungguhnya tidak ada konflik perebutan Pulau Pasir antara Indonesia dengan Australia. Pemerintah Indonesia mengakui Pulau Pasir milik Australia.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/02/20/111500282/-hoaks-perebutan-pulau-pasir-kapal-perang-australia-masuk-wilayah-rote

Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Video Pohon Terbakar Dekat Masjid Al-Aqsa pada 2021

[KLARIFIKASI] Video Pohon Terbakar Dekat Masjid Al-Aqsa pada 2021

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Truk Pembawa Senjata Iran Melintasi Perbatasan Suriah

[HOAKS] Foto Truk Pembawa Senjata Iran Melintasi Perbatasan Suriah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Konten Tebak Angka Berhadiah Mobil

[VIDEO] Hoaks! Konten Tebak Angka Berhadiah Mobil

Hoaks atau Fakta
Beragam Video dengan Narasi Keliru Terkait Serangan Iran ke Israel

Beragam Video dengan Narasi Keliru Terkait Serangan Iran ke Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Rusia Dukung Iran jika AS Terlibat

[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Rusia Dukung Iran jika AS Terlibat

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks soal Penandatanganan Bukti Pelunasan Utang Indonesia ke China

[VIDEO] Beredar Hoaks soal Penandatanganan Bukti Pelunasan Utang Indonesia ke China

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Lama Warga Israel Berlindung Saat Melihat Roket

[KLARIFIKASI] Video Lama Warga Israel Berlindung Saat Melihat Roket

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Penyitaan Kapal oleh Iran di Selat Hormuz

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Penyitaan Kapal oleh Iran di Selat Hormuz

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Tidak Benar McDonald's Pasang Poster Ucapan Selamat kepada IDF

[VIDEO] Tidak Benar McDonald's Pasang Poster Ucapan Selamat kepada IDF

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video dengan Narasi Keliru soal Serangan Rudal Iran ke Tel Aviv

INFOGRAFIK: Video dengan Narasi Keliru soal Serangan Rudal Iran ke Tel Aviv

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Suasana Mencekam di Israel Pascaserangan Iran

[HOAKS] Video Suasana Mencekam di Israel Pascaserangan Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] BI Mengeluarkan Uang Baru Rp 1.0

[HOAKS] BI Mengeluarkan Uang Baru Rp 1.0

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Narasi Keliru soal Perempuan Bikin Vlog Saat Tsunami di Taiwan

[VIDEO] Narasi Keliru soal Perempuan Bikin Vlog Saat Tsunami di Taiwan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Warga Palestina Rayakan Serangan Iran ke Israel

[HOAKS] Video Warga Palestina Rayakan Serangan Iran ke Israel

Hoaks atau Fakta
Manipulasi Video Kim Jong Un Mengeksekusi Mati Koruptor

Manipulasi Video Kim Jong Un Mengeksekusi Mati Koruptor

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke