Cek Fakta Sepekan: Hoaks Ronaldo Mualaf hingga Puting Beliung

KOMPAS.com - Hoaks masih ditemukan di media sosial, terutama terkait topik terkini yang ramai diperbincangkan.

Disinformasi dan misinformasi banyak beredar di tengah Piala Dunia 2022. Topik yang tak kalah ramai diperbincangkan, yakni gempa Cianjur. Beredar banyak informasi keliru setelah terjadi gempa di daerah tersebut.

Ada pula hoaks soal pengisian BBM gratis, hingga Elon Musk membeli Snapchat.

Berikut ringkasan penelusuran fakta, dari berbagai informasi keliru yang beredar di media sosial sepanjang pekan lalu.

Hoaks Cristiano Ronaldo mualaf

Pemain sepak bola asal Portugal, Christiano Ronaldo dikabarkan mualaf di tengah laga Piala Dunia 2022 di Qatar.

Kabar itu beredar di media sosial melalui narasi dan sebuah foto Ronaldo mengenakan penutup kepala khas Timur Tengah.

Setelah ditelusuri Kompas.com, Sabtu (3/11/2022), foto yang beredar merupakan momen ketika Ronaldo berlibur di Dubai dan mengenakan pakaian tradisional Uni Emirat Arab pada 2014.

Ia mengenakan Kandura, jubah panjang sampai pergelangan kaki yang biasanya berwarna putih. Pakaian itu dipadankan dengan ghutrah hiasan kepala dari katun yang digunakan sebagai pelindung kepala dan wajah dari cuaca panas.

Adapun tidak ditemukan bukti dan pemberitaan kredibel mengenai Ronaldo yang berpindah agama menjadi Islam atau mualaf.

RSUD Sayang Cianjur tidak membuka adopsi bayi

Beredar foto memperlihatkan sejumlah bayi dibaringkan sejajar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Narasi yang menyertai foto itu menawarkan untuk mengadopsi bayi-bayi tersebut karena orangtuanya telah meninggal akibat gempa bumi pada 21 November 2022.

RSUD Sayang membantah bahwa pihaknya membuka adopsi. Itu adalah foto ketika terjadi gempa dan pihak rumah sakit berusaha mengamankan pasien dengan mengeluarkan mereka dari gedung.

Bayi-bayi itu telah menjadi pasien di RSUD Sayang sebelum 21 November 2022, kemudian disejajarkan di ruang terbuka untuk diamankan dari gempa.

"Jadi bayi-bayi pun juga dikeluarkan. Nah waktu dikeluarkan dijajarkan, mungkin ada yang iseng, dibumbui dengan kalimat-kalimat itu tadi, yakni siapa yang mau adopsi. Padahal itu semuanya punya, ibunya ada, keluarganya ada," Wakil Direktur Pendidikan dan Pengembangan Mutu RSUD Sayang Cianjur, Sanny Sanjaya, seperti diberitakan Kompas.com pada Jumat (2/12/2022).

Elon Musk tidak membeli Snapchat

Satire soal CEO Tesla, Elon Musk kembali beredar di media sosial. Kali ini disebutkan bahwa dia akan membeli Snapchat, aplikasi untuk mengedit foto dan video, kemudian menghapus semua filternya.

Narasi itu beredar melalui sebuah tangkapan layar twit Elon Musk pada 26 November 2022.

Setelah ditelusuri, tidak ditemukan kalimat seperti yang tertera pada tangkapan layar pada Twitter Elon. Begitu pula dengan riwayat twitnya sepanjang 25-27 November 2022.

Itu adalah konten satire yang marak beredar di media sosial, setelah Elon resmi membeli Twitter. Cek penelusuran faktanya di sini.

Parodi BBM gratis

Parodi berulang mengenai tanggal-tanggal yang tak ada dalam kalender kembali ditemukan di Facebook.

Beredar narasi bahwa pada 31 November 2022, seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) akan memberi bahan bakar minyak (BBM) kepada masyarakat.

Faktanya, tidak ada 31 November pada kalender 2022. Kalender pada bulan November tahun 2022 berakhir di tanggal 30.

Penjabat Sementara Vice President Corporate Communication Pertamina, Heppy Wulansari memastikan bahwa informasi tersebut hoaks.

“Hoax,” kata Heppy, dikutip dari Kompas.com, Selasa (29/11/2022).

Hoaks angin puting beliung pascagempa Cianjur

Kejadian angin puting beliung itu diklaim terjadi setelah gempa bumi bermagnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022) yang melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Informasi itu beredar di media sosial, disertai video menampilkan angin puting beliung yang berada di belakang sawah dan rumah.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan bahwa setelah gempa Cianjur, per Selasa (29/11/2022) belum ada laporan terkait kejadian puting beliung di wilayah tersebut.

Adapun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga memastikan tidak ada laporan resmi terkait angin puting beliung pascagempa di Cianjur.

Kejadian angin puting beliung juga tidak ada dalam data setelit BMKG.

"Kalau puting beliung biasanya adalah laporan kejadian visual. Kalau dari data satelit kejadian tersebut sangat sulit dianalisis karena kejadiannya sangat lokal, dan tidak tercover dari data satelit yang resolusi datanya lebih rendah," kata Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin.

Sementara, video yang beredar merupakan kejadian puting beliung pada Rabu (7/9/2022) lalu di Gegerbitung, Sukabumi, Jawa Barat.

Baca fakta selengkapnya di sini.