KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial Facebook mengenai risiko berbahaya tidur di lantai tanpa alas.
Informasi itu menyebutkan, tidur di lantai terlalu sering berpotensi menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan, seperti asma, paru-paru basah, dan stroke.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, ada beberapa hal yang perlu diluruskan terkait informasi itu.
Narasi yang beredar
Informasi mengenai bahaya tidur di lantai tanpa alas dibagikan di Facebook oleh akun ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
Ini dia bahayanya tidur di lantai terlalu sering.
1. Asma
Tidur di lantai ternyata tidak hanya menimbulkan penyakit dalam jangka waktu pendek. Sebab, saat kamu tidur di lantai tanpa alas apa pun, maka kamu akan menghirup udara berdebu yang menempel di lantai itu sendiri. Terlebih dengan suhu dingin yang bisa memperparah timbulnya asma.
2. Paru-paru basah
Penyakit paru-paru yang diderita oleh orang dengan kebiasaan tidur di lantai biasanya disebabkan karena kondisi lantai yang kurang bersih.
Bakteri dan kuman yang masuk ke dalam tubuh akan mengendap di paru-paru sehingga menyebabkan peradangan. Hal inilah yang memicu timbulnya berbagai gejala paru-paru basah, seperti: batuk, pusing, tidak nafsu makan, hingga tubuh menjadi kurus dan lemah.
3. Stroke
Kebiasaan tidur di lanta tanpa menggunakan alas ternyata juga dapat memicu seseorang mengalami stroke. Akibatnya, beberapa bagian tubuh akan kehilangan kemampuannya sehingga sulit untuk melakukan aktivitas dengan baik.
Penelusuran Kompas.com
Diwartakan Kompas.com, Kamis (19/5/2022) hingga saat ini belum ada penelitian yang mengungkapkan terkait bahaya tidur di lantai semalaman.
Hal tersebut diungkapkan oleh dokter spesialis paru dan konsultan onkologi di RSUD Pirngadi Medan Mohammad Ramadhani Soeroso.
Namun demikian, ia mengungkapkan bahwa tidur di lantai berisiko mengganggu kesehatan karena banyak kuman dan bakteri.
"Menurut penelitian, lantai banyak kuman dan bakteri. Jenis bakteri tersebut ialah streptococcus (25 persen)," ujar Ramadhani saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/5/2022).
Bakteri jenis Streptococcus penumoniae, imbuhnya dapat menyebabkan gangguan pada saluran napas atau infeksi paru.
Hal itu juga dibenarkan oleh dokter spesialis penyakit dalam, Andi Khoemini Takdir Haruni.
"Tidur di lantai sebenarnya tidak menyebabkan penyakit apa pun secara langsung, kecuali jika lantai kotor, maka debu dan kotoran bisa terhirup," kata Andi, terpisah Rabu (18/5/2022).
Adapun gejala seseorang alergi atau ketika menghirup debu, yakni bersin, pilek, gatal, mata merah, batuk, mengi, dan kesulitan bernapas.
Benarkah menyebabkan paru-paru basah dan reumatik?
Dalam narasi yang beredar di Facebook, disebutkan bahwa orang yang sering tidur di lantai dapat terserang paru-paru basah.
Ada pula yang meyakini bahwa tidur di lantai dapat menyebabkan reumatik.
Andi pun menjelaskan, kedua kondisi tersebut mungkin berkaitan, namun tidak secara umum.
"Paru-paru basah itu dikenal sebagai pneumonia, sementara reumatik itu gout. Tapi enggak semua kena juga, kalau daya tahan tubuhnya kuat ya tidak apa-apa," ujar Andi.
Menurutnya, gout atau asam urat bisa disebabkan karena faktor cuaca dingin dan memperburuk kondisi sebagian orang.
Gout atau asam urat adalah jenis artritis yang ditandai dengan nyeri parah, kemerahan, dan nyeri di sendi.
Nyeri dan peradangan terjadi ketika terlalu banyak asam urat yang mengkristal dan menumpuk pada sendi.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, ada yang perlu diluruskan dari informasi yang menyebutkan tidur di lantai berisiko menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.
Pakar kesehatan menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada penelitian yang mengungkapkan terkait bahaya tidur di lantai tanpa alas semalaman.
Risiko kesehatan yang mungkin timbul dari tidur di lantai tanpa alas adalah paparan kuman dan bakteri yang menempel di lantai.
Tidur di lantai sebenarnya tidak menyebabkan penyakit apa pun secara langsung, kecuali jika lantai kotor, maka debu dan kotoran bisa terhirup.
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/05/20/192000482/-klarifikasi-bahaya-tidur-di-lantai-tanpa-alas