Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Deepfake, Alat Pemalsu Wajah dan Peristiwa Berbasis Video

Deepfake menggunakan bentuk kecerdasan buatan yang disebut deep learning untuk merekayasa peristiwa dengan gambar atau video yang berlainan.

Teknologi deepfake digunakan untuk membuat konten palsu, mengganti atau mensintesis wajah, ucapan, dan memanipulasi emosi. Ini digunakan untuk meniru secara digital, suatu tindakan oleh seseorang yang sebenarnya tidak dia lakukan.

Contohnya, pernahkah Anda melihat video wajah teman atau tokoh tertentu muncul dalam cuplikan film, berjalan seperti model, atau berjoget? Padalah mereka tidak pernah terlibat atau melakukan peristiwa itu.

Atau, pernahkah melihat video lelucon wajah politisi yang menyanyikan lagu "Maia Hi Maia Hu Maia Ho Maia Haha" atau "Baka Mitai"? Maka itu adalah salah satu cara kerja deepfake.

Pertama kali populer di Reddit

Mengutip The Guardian, 13 Januari 2020, deepfake lahir pada 2017 ketika pengguna Reddit dengan nama "deepfake" mem-post klip porno yang dipalsukan di situs tersebut.

Video-video itu menukar wajah para selebriti, seperti Gal Gadot, Taylor Swift, Scarlett Johansson, dan lainnya, kemudian dipadukan dengan badan dari artis porno.

Perusahaan AI Deeptrace menemukan 15.000 video deepfake yang beredar daring pada September 2019. Jumlah tersebut meningkat hampir dua kali lipat dalam kurun waktu sembilan bulan.

Sebanyak 96 persen dari video deepfake itu berisi pornografi dan 99 persen wajah yang dipakai adalah wajah selebriti perempuan.

Selain video, audio juga dapat dipalsukan melalui klon suara deepfake. Biasanya meniru suara tokoh publik yang terkenal.

Tidak hanya digunakan untuk hiburan semata, tekologi deepfake juga digunakan untuk memanipulasi kejadian, bahkan menipu.

Pada Maret 2020, kepala anak perusahaan energi yang berlokasi di Inggris, kehilangan 200.000 poundsterling ke rekening Bank Hungaria. Dia mendapat telepon dari perusahaan energi induknya yang berlokasi di Jerman.

Penipu berhasil meniru suara CEO yang ada di Jerman, sehingga anak perusahaan rugi ratusan poundsterling.

Perusahaan asuransi menelusuri bahwa suara itu palsu, tetapi buktinya belum jelas. Penipuan serupa dilaporkan menggunakan pesan suara WhatsApp yang direkam.


Cara kerja deepfake

Dibutuhkan beberapa langkah untuk membuat deepfake atau video face-swap.

Pertama, algoritma AI yang disebut encoder menjalankan ribuan pemotretan wajah dari dua orang.

Encoder menemukan dan mempelajari kesamaan antara dua wajah, lalu mereduksinya menjadi fitur dan mengompresi gambar dalam prosesnya.

Algoritma AI kedua disebut dekoder, yang kemudian diajarkan untuk memulihkan wajah dari gambar yang dikompresi.

Karena wajahnya berbeda, satu dekoder dilatih untuk memulihkan wajah orang pertama, dan dekoder lain untuk memulihkan wajah orang kedua.

Sehingga, untuk melakukan pertukaran wajah, Anda cukup memasukkan gambar yang disandikan ke dalam dekoder.

Misalnya, gambar terkompresi dari wajah orang A dimasukkan ke dalam dekoder yang dilatih pada orang B. Dekoder kemudian merekonstruksi wajah orang B dengan ekspresi dan orientasi wajah A.

Melansir Recfaces, 22 Juni 2021, cara kerja deepfake lainnya adalah menggunakan generative adversarial networks (GAN). Sistem ini dilatih oleh dua jaringan yang berbeda: generator dan diskriminator.

GAN mengadu dua algoritma kecerdasan buatan satu sama lain.

Algoritma pertama, yang dikenal sebagai generator, memasukkan noise acak dan mengubahnya menjadi gambar. Generator menemukan keteraturan atau pola dalam dataset input dan belajar untuk mereproduksinya.

Data yang dihasilkan dikirim ke diskriminator ditambah dengan data nyata untuk evaluasi. Dengan siklus dan umpan balik yang cukup, generator akan mulai menghasilkan wajah yang benar-benar realistis.


Belum ada payung hukum

Terlepas dari tujuan penggunaannya, sejauh ini publik bisa dengan bebas menggunakan aplikasi deepfake yang dapat diakses di App Store dan Play Store.

Deepfake baru menyebar dalam beberapa tahun terakhir, sehingga belum ada undang-undang khusus tentang penerapan teknologi ini. Di banyak negara, bahkan tidak diatur sama sekali.

Salah satu negara yang memiliki undang-undang tentang penggunaan deepfake adalah China.
Cyberspace Administration of China mengumumkan bahwa berita palsu yang dibuat menggunakan deepfake adalah ilegal.

Sementara di Amerika Serikat (AS), hampir semua negara bagian memiliki undang-undang tentang pornografi deepfake.

RUU lainnya melarang konten deepfake dalam proses pencalonan pejabat publik.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/01/24/144040582/deepfake-alat-pemalsu-wajah-dan-peristiwa-berbasis-video

Terkini Lainnya

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke