Jalan Pedang Barcelona

Kompas.com - 03/06/2011, 12:46 WIB

BARCELONA, KOMPAS.com — Ketika bertarung, seseorang lebih mengandalkan intuisi ketimbang pikiran. Intuisi orang yang berlatih bela diri akan berbeda dari yang tidak berlatih. Pada level tertentu orang akan bertarung dengan kesadaran, di mana pikiran dan intuisi menjadi satu. Tak ada satu gerakan pun yang tidak dikendalikan atau disadari pikiran.

Dalam kisah karangan Eijhi Yoshikawa berjudul Musashi, diceritakan seseorang yang menempuh jalan pedang dengan tujuan mencapai level "tanpa pedang". Orang pada tahap ini bisa tahu apa yang akan dilakukan lawan dari tarikan napas, cara berdiri, pergeseran kaki, atau gerakan kecil lainnya dan pada saat yang sama tahu cara mengantisipasinya. Orang pada tahap ini nyaris tak bisa salah sehingga kemenangan bukan lagi tujuan, melainkan konsekuensi.

Bagi orang yang tidak terlatih, melumpuhkan lawan tak selalu menjadi perkara mudah. Namun, bagi orang yang terlatih hal serumit apa pun tampak sederhana dan menakjubkan bagi orang yang melihatnya, sama seperti ketika orang melihat Barcelona bermain bola.

Latihan membuat Xavi bisa menjaga ketenangan saraf-sarafnya selama 90 menit untuk, dalam waktu yang nyaris bersamaan, bergerak menggiring bola melewati lawan, menentukan titik melepas umpan, kepada siapa umpan harus diarahkan, dan bagaimana memosisikan kakinya supaya bola dikuasai temannya.

Pada pertandingan final Liga Champions melawan Manchester United, yang dimenangi Barcelona 3-1, di Stadion Wembley, 28 Mei lalu, Xavi bermain sejak awal sampai akhir. Menurut catatan BBC, ia berlari sejauh 12 kilometer dan dari 155 umpan yang dilepasnya, hanya tujuh yang meleset. Sebanyak 97 persen umpannya dilepas dari jarak kurang dari 32 meter dari target. Bandingkan dengan Michael Carrick yang hanya sukses melepas 17 umpan dari 29 kali usaha.

Alur umpan kepada Lionel Messi juga bisa menjadi contoh bagaimana terintegrasinya pemain-pemain dengan tim ketimbang MU. Sementara umpan kepada Rooney cenderung ke sisi kiri penyerangan, umpan kepada Messi nyaris tak punya kecenderungan.

Xavi dan Messi tak bisa melakukan semua itu tanpa dukungan rekan-rekannya. Mereka bisa mengimbangi  Xavi dan Messi juga dengan latihan. Dengan tingkat dan bentuk keterampilan berbeda, mereka seolah-olah berpikir dengan satu kepala dan bergerak dengan badan yang sama, dan dengan begitu, menjaga harmoni dan integrasi.

Dalam sejumlah kesempatan, Pelatih Pep Guardiola mengatakan bahwa apa yang diraih timnya saat ini telah dirintis oleh banyak orang sejak lama secara terus-menerus, sejak Johan Cruyff sampai Frank Rijkaard, karena sama seperti Musashi, Barcelona mencapai level sekarang ini berkat latihan terus-menerus, setidaknya sejak mereka di La Masia.

Menurut BBC, di Barcelona, latihan dasar yang diberikan kepada pemain berusia enam tahun sama dengan yang diberikan kepada pemain utama. Sejak awal pula pemain dikenalkan dan terus dicekoki filosofi bermain Barcelona sampai itu menjadi kesadaran dan etos bekerja mereka, yaitu kemenangan bukan tujuan, melainkan bonus yang akan mereka terima jika bermain indah. Pep pernah mengatakan bahwa Barcelona tak tahu cara bermain selain yang mereka mainkan dan tidak akan mengubahnya.

Jika level permainan sekarang ini diraih melalui proses yang begitu panjang, Barcelona akan sulit menemukan musuh tangguh karena, terlepas dari faktor usia, Barcelona generasi ini akan terus mendekati kesempurnaan, meninggalkan lawan-lawan yang baru berpikir untuk memulai.

Meminjam kata-kata Franco Baresi, Barcelona sulit menemukan lawan sepadan sampai generasi saat ini pensiun atau penilaian Manajer MU Alex Ferguson, yaitu Barcelona adalah "tantangan untuk semua, bukan cuma Manchester United".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Timnas Indonesia
VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

Liga Indonesia
Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Liga Indonesia
Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Timnas Indonesia
Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Liga Indonesia
4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

Liga Indonesia
Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Liga Italia
Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Liga Champions
Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Timnas Indonesia
Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Sports
Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Timnas Indonesia
Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Timnas Indonesia
Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Internasional
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com