Tenis Meja Indonesia Juara Umum ASEAN Para Games 2023, Persembahan untuk David Jacobs

KOMPAS.com - Tim para-tenis meja Indonesia menjadi juara umum di ASEAN Para Games 2023 Kamboja dengan raihan 31 medali emas, 16 perak, dan 17 perunggu. 

Dari 31 medali emas tersebut, 12 di antaranya dibawa pulang tim para-tenis meja Indonesia pada pertandingan terakhir di Table Tennis Hall Morodok Techo, Kamis (8/6/2023). 

Sebanyak 12 medali emas tersebut dipersembahkan Yayang Gunaya (TT4 putra), Ana Widyasarai (TT11 putri), Hana Resti (TT9 putri), dan Tatok Hardiyanto (TT5 putra).

Leli Marlina (TT5 putri), Kusnanto (TT9 putra), Komet Akbar (YY10 putra), Suwarti (TT8 putri), Moh Rian Prahasta (TT8 putra), Muhammad Alfigo Dwiputra (TT11 putra), Siti Fadillah (TT7 putri), dan Sella Dwi Radayana (TT10 putri) juga sukses menyabet emas. 

Pencapaian itu melebihi target awal yaitu 13 medali emas, sekaligus melewati raihan di ASEAN Para Games 2022 di Solo. Saat itu, tim para-tenis meja Indonesia meraih 27 emas. 

Baca juga: Indonesia Hattrick Juara Umum ASEAN Para Games, NPC Lemparkan Pujian

Pelatih para-tenis meja Indonesia, Bayu Widhie Hapsara Purba, mengatakan bahwa prestasi di ASEAN Para Games 2023 dipersembahkan untuk mendiang David Jacobs.

David Jacobs meninggal dunia pada 28 April 2023 atau sebulan menjelang keberangkatan ke Kamboja. 

"Untuk itu kami termotivasi dan bertekad meraih prestasi sebaik-baiknya di Kamboja. Medali emas ini kami dedikasikan untuk beliau," kata Bayu dalam rilis NPC Indonesia.

Lebih lanjut, Bayu menegaskan bahwa keberhasilan menjadi juara umum tenis meja ASEAN Para Games 2023 merupakan hasil dari kerja keras semua pihak. 

Baca juga: Nilai Bonus ASEAN Para Games Sama dengan Bonus Atlet SEA Games

"Alhamdulillah kami bisa merealisasikan target bahkan lebih. Hasil ini berkat kerja keras seluruh atlet, pelatih, dan ofisial selama persiapan hingga di Kamboja," ucapnya. 

Bayu memaparkan, salah satu kunci performa impresif tim para-tenis meja hingga menorehkan 31 medali emas karena persiapan panjang setelah ASEAN Para Games tahun lalu. 

"Kami hanya istirahat tidak sampai dua bulan, lalu pelatnas lagi secara kontinu. Program itulah yang membuat atlet semakin matang dan mencapai prestasi ini," ucapnya.