Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Poin Evaluasi PBSI dari Performa Merah Putih di Malaysia Masters 2023

Kompas.com - 29/05/2023, 15:24 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky, memberikan penilaiannya terhadap performa pasukan Indonesia di Malaysia Masters 2023 yang menjadi bagian dari BWF World Tour 2023.

Indonesia menurunkan 23 wakil di turnamen level Super 500 yang berlangsung di Axiata Arena, Kuala Lumpur tersebut.

Tahun lalu, Merah Putih membawa dua gelar juara lewat Chico Aura Dwi Wardoyo (tunggal putra) dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Namun, Indonesia pulang dengan tangan hampa dari turnamen edisi kali ini. Satu-satunya wakil Merah Putih yang melenggang hingga final adalah tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.

Akan tetapi, Jorji masih harus mengakui keunggulan Akane Yamaguchi di partai pamungkas.

Baca juga: Hasil Final Malaysia Masters 2023, Gregoria Harus Akui Kelas Yamaguchi

Sementara, Christian Adinata sempat melaju ke semifinal sektor tunggal putra.

Ini adalah kali pertama pebulu tangkis berusia 21 tahun tersebut melaju ke empat besar turnamen level Super 500.

Naas, ia harus mundur karena cedera pada gim pertama saat menghadapi wakil India, Prannoy HSl.

Peruntungan skuad Merah Putih ini pun mendapat perhatian dari Rionny Mainaky yang membuat dua catatan penting.

Pertama, adalah pandangannya mengenai perjuangan Gregoria Mariska dan Christian Adinata.

"Christian yang main dari kualifikasi menunjukkan performa sangat bagus tapi sayang memang, kita tak pernah tahu kapan musibah cedera datang," ujar Rionny dikutip dari Antara.

"Gregoria juga tampil luar biasa sampai semifinal."

Baca juga: Final Malaysia Masters 2023: Saat Performa Gregoria Dirusak Beban Pikiran

"Di final memang ada faktor-faktor non teknis. Itu yang harus lebih diperhatkan lagi. Menjadi catatan saya ke depan."

Hal non teknis yang dimaksud adalah tekanan besar yang dirasakan Jorji menjelang partai final.

Partai pamungkas melawan tunggal putri nomor satu dunia tersebut membuat atlet kelahiran Wonogiri tersebut tak bisa tidur pada malam sebelum laga.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com