KOMPAS.com - Empat anak muda asal Jayapura datang langsung ke Istora Senayan, Jakarta, untuk mendukung aksi tunggal putra Chico Aura Dwi Wardoyo di final Indonesia Masters 2023.
Jadwal final Indonesia Masters 2023 yang merupakan turnamen BWF World Tour Super 500 itu berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (29/1/2023).
Chico Aura Dwi Wardoyo lolos ke final Indonesia Masters 2023 usai menyingkirkan Ng Ka Long Angus (Hong Kong) dengan kemenangan 17-21, 27-25, 22-20.
Di final Indonesia Masters 2023, Chico akan melawan kompatriot atau rekan senegaranya yaitu Jonatan Christie.
Baca juga: Final Indonesia Masters 2023: Pesan Pelatih untuk Jonatan dan Chico
Keberhasilan lolos ke final Indonesia Masters 2023 membuat Chico berpeluang meraih gelar turnamen BWF World Tour keduanya.
Sebelum ini, Chico pernah menjuarai Malaysia Masters 2022. Kala itu, Chico juga mengalahkan Ng Ka Long Angus untuk memastikan gelar juara.
Chico pun mendapat dukungan langsung dari anak-anak muda asal Jayapura, Papua. Mereka adalah Ana, Sarah, Juve, dan Akila.
Keempatnya hadir dengan menggunakan atribut khas Papua berupa ikat kepala, rok rumbai, dan noken.
Baca juga: Final Indonesia Masters 2023: Chico Siap Berikan Perlawanan buat Jojo
Amel, yang mengkoordinir kedatangan putra-putri Papua yang juga sedang menjalani pelatihan bulu tangkis tersebut, mengatakan bahwa mereka sudah datang sejak empat hari lalu.
"Kami dari Jayapura sebenarnya. Dari Jayapura ke sini, pas mereka lagi training di Solo. Saya yang membina mereka untuk bulu tangkis," ucap Amel saat ditemui di Istora Senayan.
"Saya terbangkan mereka dari Solo untuk mendukung Chico yang berasal dari Jayapura juga," tutur Amel melanjutkan.
Amel juga mengatakan bahwa kehadiran Chico di dunia bulu tangkis Indonesia menumbuhkan antusias anak-anak muda di Papua.
Baca juga: Cerita Perjuangan Chico ke Final Indonesia Masters 2023
"Pastinya, karena belum ada pebulu tangkis selama ini di Papua yang muncul. Tiba-tiba masuk final semua orang kaget. Dari mana? Dari Papua. Bukan hanya di Papua, tetapi juga di Maluku, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang ras Melanesia," ucap Amel.
Lebih lanjut, Amel mengungkapkan bahwa di Papua banyak talenta muda yang bisa menjadi masa depan bulu tangkis Indonesia.
"Menurut saya di sana talentanya banyak, tetapi tidak terasah. Jadi, kalau kami bisa bantu-bantu mereka lebih mengenalkan bulu tangkis di Papua dan banyak yang dukung, dari orang tua yang paling penting, untuk anaknya menjadi atlet," ucap Amel.
"Kami bisa membantu atlet dari timur untuk dapat lebih bersaing di Jakarta dan Pulau Jawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.