Momentum didapatkan Jongkolphan/Rawinda dengan unggul 11-6 saat interval gim kedua.
Apriyani/Fadia coba bangkit setelah interval. Mereka bisa mencetak dua poin beruntun untuk memperkecil jarak menjadi 8-11.
Apriyani/Fadia menunjukkan semangat pantang menyerah dan terus berupaya menyamakan poin. Sementara itu, Jongkolphan/Rawinda menampilkan defense tangguh untuk menahan gempuran lawan.
Sebuah reli panjang dimenangi Jongkolphan/Rawinda setelah bola pengembalian Apriyani menyangkut di net.
Pada skor 18-15 untuk keunggulan lawan, Apriyani sempat mendapat penanganan tim medis. Apriyani bisa kembali ke lapangan untuk melanjutkan pertandingan.
Baca juga: Indonesia Masters 2023, Apriyani/Fadia Percaya Diri Tatap Perempat Final
Jongkolphan/Rawinda tak menyia-nyiakan keunggulan. Mereka bisa mengambil gim kedua dengan skor 21-17 dan memaksa Apriyani/Fadia memainkan gim ketiga.
Apriyani/Fadia unggul cepat 4-0 atas Jongkolphan/Rawinda pada awal gim penentuan.
Apriyani/Fadia sempat unggul 10-7, tetapi Jongkolphan/Rawinda bisa mengejar 10-10. Namun, Apri/Fadia bisa kembali unggul 11-10 saat interval gim ketiga.
Intensitas laga Apriyani/Fadia vs Jongkolphan/Rawinda meningkat selepas interval. Mereka beradu reli yang membuat publik Istora bergemuruh.
Saat tertinggal 14-13, Siti Fadia harus jatuh bangun untuk mengembalikan bola. Pengembalian gagal Jongkolphan lantas membuat skor menjadi imbang 14-14.
Smash beruntun Apriyani dan Fadia membawa mereka memimpin 15-14. Namun lagi-lagi, Jongkolphan/Rawinda bisa mengejar.
Saling kejar poin dengan diwarnai beberapa kali skor sama pun terjadi.
Saat Rawinda mencetak poin ke-17 dengan bola bergulir di net lalu jatuh ke lapangan pasangan Indonesia, Apriyani hanya bisa melempar raket sambil tersenyum. Akibat lemparan itu, senar raket Apriyani pun terputus.
Jongkolphan/Rawinda berada di atas angin ketika bisa unggul dua poin, 18-16, atas Apriyani/Fadia.
Apriyani/Fadia coba mengejar. Namun, upaya keras mereka tak mampu membendung Jongkolphan/Rawinda.