BANGKOK, KOMPAS.com - Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, harus puas menjadi runner-up BWF World Tour Finals 2022.
Anthony Ginting belum berhasil meraih gelar juara setelah takluk dari tunggal putra nomor satu dunia asal Denmark, Viktor Axelsen, pada Minggu (11/12/2022).
Bertanding di Nimibutr Arena, Bangkok, Thailand, Anthony Ginting takluk dengan skor akhir pertandingan adalah 21-13 dan 21-14 untuk kemenangan Viktor Axelsen, selaku juara bertahan.
Sepanjang pertandingan, Anthony Ginting yang kini berusia 26 tahun tidak pernah sekalipun berada dalam posisi unggul perolehan poin.
Ini adalah kali kedua Anthony Ginting takluk pada final BWF World Tour Finals.
Baca juga: Hasil Final BWF World Tour Finals 2022: Sempat Comeback di Gim 2, Ahsan/Hendra Harus Puas Runner-up
Pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat, itu juga pernah merasakan hal serupa ketika kalah dari Kento Momota (Jepang) pada partai puncak BWF World Tour Finals 2019.
Kekalahan Anthony Ginting sekaligus membuat skuad Indonesia dipastikan meninggalkan BWF World Tour Finals 2022 tanpa gelar juara.
Sebelumnya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan selaku finalis Indonesia lainnya juga harus puas menjadi runner up setelah takluk dari wakil China.
Adapun kemenangan atas Anthony Ginting sangat bersejarah bagi Viktor Axelsen.
Ini adalah keberhasilan keempat Viktor Axelsen naik podium juara turnamen penutup musim BWF era Super Series (2008-2017) dan World Tour (mulai sejak 2018).
Dengan demikian, Viktor Axelsen sukses menyamai pencapaian legenda bulu tangkis Malaysia, Lee Chong Wei.
Viktor Axelsen dan Lee Chong Wei kini berbagi status tunggal putra tersukses dalam sejarah BWF World Tour Finals / Super Series Finals.
Baca juga: Debut Rinov/Pitha di BWF World Tour Finals: Tembus Semifinal dan Ukir Sejarah
Pada awal gim pertama, Viktor Axelsen langsung keluar menyerang dan berhasil unggul 7-4 setelah mencetak tiga angka beruntun.
Satu backhand defensive dari Axelsen yang keluar kemudian mengantar Ginting memperkecil ketertinggalan menjadi 5-8.
Tidak banyak reli panjang yang terjadi pada awal gim pertama. Tempo pertandingan juga cenderung lambat.