KOMPAS.com - Pelatih tunggal putra Malaysia, Hendrawan, mengungkapkan alasannya belum kembali ke skuad bulu tangkis Indonesia.
Hendrawan menjadi bagian penting dalam sejarah bulu tangkis Indonesia. Ia melukiskan jejaknya, baik sebagai pemain maupun pelatih.
Hendrawan sempat mendapatkan kepercayaan sebagai pelatih di pelatnas PBSI pada 2004. Namun, dia akhirnya memilih jalan untuk bergabung ke Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) pada tahun 2009.
Kendati demikian, kembali ke dekapan Indonesia tidak pernah hilang dalam benak peraih medali perak Olimpiade 2000 itu.
Baca juga: VIDEO: Hendrawan Rela Pinjamkan Sepatu demi Cinta, Hormat, dan Kemanusiaan
Hendrawan bahkan mengaku sudah pernah menjalin pembicaraan dengan PBSI untuk menjadi pelatih tunggal putra Indonesia.
Ia mengatakan demikian saat ditemui Kompas.com dan awak media lainnya di Tennis Indoor Senayan pada Kamis (10/11/2022) sore WIB.
“Ya memang keinginan itu ada dan pembicaraan itu selalu ada, tetapi memutuskan sesuatu itu tidak semudah itu,” ucap Hendrawan.
“Dalam hal ini, ya bukan bersikap tidak nasionalis atau tidak apa. Namun, ada sesuatu yang belum jodoh dan belum ada titik temu, keinginan untuk kembali ada,” tambah dia.
Baca juga: Saat Hendrawan Hanya Pakai Kaus Kaki Usai Berikan Sepatu ke Pemain Jamaika...
Pemenang Kejuaraan Dunia 2001 itu menjelaskan bahwa ada banyak faktor yang menyebabkan dia belum kembali ke Indonesia.
“Banyak faktor ya. Ilustrasinya seperti ini kita menikah bukan saja suka atau tidak suka, tetapi banyak faktor,” kata runner-up Asian Games 1998 itu.
“Anak-anak juga sudah kuliah di luar. Ya, salah satunya juga itu ambil sekolah di luar negeri. Jadi, kebutuhan juga banyak, salah satunya itu juga,” tuturnya.
“Suatu saat saya ya mungkin saya akan kembali,” imbuh pelatih yang pernah menjuarai Rusia Terbuka 1995 itu.
Baca juga: Eng Hian Ikuti Jejak Kejayaan Hendrawan di Olimpiade sebagai Pemain dan Pelatih
Walaupun sudah bukan bagian dari PBSI, Hendrawan mengaku tetap memberikan kontribusi untuk Indonesia.
Pelatih berusia 50 tahun itu mengatakan bahwa selalu menawarkan bantuan kepada Indonesia.
“Kami sering diskusi ngobrol, termasuk juga kami selalu bertukar pikiran dengan PBSI apa yang kira-kira bisa saya bantu,” ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.