KOMPAS.com - Selebrasi merupakan luapan perasaan seseorang ketika meraih suatu pencapaian. Hal ini kerap dilakukan oleh atlet tak terkecuali oleh Anthony Sinisuka Ginting.
Salah satu selebrasi Ginting yang menyita perhatian publik bulu tangkis terjadi di Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar tahun lalu.
Tepatnya, ketika dia melawan Anders Antonsen (Denmark) pada babak perempat final Olimpiade Tokyo 2020.
Pada laga tersebut, pebulu tangkis asal Cimahi itu sukses mengalahkan Antonsen melalui pertarungan sengit tiga gim.
Ginting menang dengan skor 21-18, 15-21, dan 21-18 dalam laga yang berjalan 1 jam 20 menit.
Baca juga: Hasil Final Singapore Open 2022: Ginting Juara, Indonesia Pertegas Dominasi
Selepas memastikan kemenangan, Ginting melakukan selebrasi yang emosional dengan berteriak dengan mengepalkan kedua tangan.
Dia mengungkapkan bahwa selebrasi itu dilakukan sebagai bentuk luapan perasaannya usai ke semifinal Olimpiade Tokyo 2020.
"Pas bisa menang, lega sih. Selebrasi itu lebih ke rasa lega karena bisa menang dan ke semifinal," ucap Ginting kala itu.
Selebrasi Ginting itu pun mendapatkan banyak sorotan di media sosial. Akun Twitter BWF lantas turut memberikan sorotan yang membuat selebrasi Ginting kian ramai.
BWF mengunggah foto selebrasi Ginting dengan efek Super Saiyan, yang terinspirasi dari kekuatan bangsa saiyan di anime Dragon Ball.
Did you witness the transformation? ????@sinisukaanthony just transformed into Super Saiyan Ginting! ????????#Tokyo2020 #Olympics pic.twitter.com/DsPALseL0s
— BWF (@bwfmedia) July 31, 2021
Wajar Ginting begitu emosional. Sebab, dia semakin dekat untuk meraih medali di Olimpiade Tokyo.
Pada babak semifinal Olimpiade Tokyo, Ginting tak berhasil memenangkan emas usai dikalahkan Chen Long (China).
Namun, pemain kelahiran 1996 itu bisa mengamankan perunggu usai mengakahkan Kevin Cordon (Guatemala).
Hasil positif itu pun membuat Indonesia mengakhiri puasa medali Olimpiade di nomor tunggal putra.
Sebelumnya, terakhir kali Indonesia mengamankan medali di nomor tunggal putra terjadi 17 tahun lalu, tepatnya di Olimpiade Athena 2004.