KOMPAS.com - Turnamen BWF World Tour Super 750, Malaysia Open 2022, berakhir pada Minggu (3/7/2022).
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil naik podium juara Malaysia Open 2022.
Peraih medali emas SEA Games 2021 itu menjadi juara setelah menumbangkan ganda putri China, Zhang Shu Xian/Zheg Yu.
Adapun finalis dari Indonesia lainnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, harus puas menjadi runner up ganda putra Malaysia Open 2022.
Dari sektor tunggal putra, Viktor Axelsen terus menunjukkan dominasinya.
Viktor Axelsen kali ini sukses membungkam tunggal putra terbaik Jepang pengoleksi dua gelar juara dunia, Kento Momota.
Baca juga: Apriyani/Fadia Persembahkan Gelar Malaysia Open 2022 unuk Greysia Polii
Tidak tanggung-tanggung, Axelsen hanya memberi Kento Momota 11 poin pada laga final yang berlangsung 34 menit.
Duel Axelsen vs Momota menjadi laga final Malaysia Open 2022 yang paling cepat berakhir dibandingkan empat pertandingan lainnya.
Kemenangan atas Kento Momota sangat bersejarah bagi Viktor Axelsen.
Sebab, Malaysia Open 2022 menjadi gelar Super 750 pertama bagi Axelsen yang kini berusia 28 tahun.
Fakta di atas bukan menjadi satu-satunya sejarah yang lahir dari final Malaysia Open 2022.
Terdapat banyak sejarah lain dan beberapa fakta menarik dari rangkaian laga final yang dihelat di Axiata Arena tersebut.
Banyak sejarah yang lahir dari final Malaysia Open 2022. Sejarah yang pertama diukir oleh ganda campuran asal China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.
Pada final Malaysia Open 2022, Zheng/Huang sukses menumbangkan juara dunia asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.