KOMPAS.com - Berakhir sudah ajang Indonesia Open 2022. Partai final turnamen bulu tangkis level Super 1000 tersebut telah dilangsungkan di Istora Senayan, Minggu (19/6/2022).
Viktor Axelsen (Denmark) meraih gelar juara di nomor tunggal putra.
Baca juga: Rekap Hasil Final Indonesia Open 2022: Viktor Axelsen Luar Biasa, China Raih 2 Gelar
Sementara, China memetik dua gelar melalui Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (ganda putra) dan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (ganda campuran).
Adapun gelar-gelar lainnya dimenangkan oleh Tai Tzu Ying (tunggal putri, Taiwan) dan Nami Matsuyama/Chiharu Shida (ganda putri, Jepang).
Zhao Jun Peng menelan kekalahan telak 9-21, 10-21 dari tunggal putra terbaik dunia, Viktor Axelsen (Denmark).
Hasil ini sekaligus memperpanjang puasa gelar pemain tunggal putra China di Indonesia Open.
Belum pernah ada pemain tunggal putra China yang menjuarai Indonesia Open sejak Xiong Guong Bao pada 1989 atau 33 tahun silam.
Baca juga: Kata Viktor Axelsen Usai Menjuarai Indonesia Open 2022
Walau punya deretan jawara di berbagai era, termasuk Lin Dan yang dianggap sebagai legenda, tunggal putra China tak seberuntung empat nomor lain di Indonesia Open.
Cerita berbeda dialami Axelsen yang berhasil mengawinkan gelar Indonesia Masters 2022 dan Indonesia Open 2022.
Selain itu, dia juga mempertahankan gelar Indonesia Open setelah tahun lalu memenangkannya di Bali.
Sepuluh hari setelah mendapat gelar doktor dari Institut Pelatihan Olahraga di Universitas Taiwan, Tai Tzu Ying naik ke podium tertinggi di Indonesia Open 2022.
Tai Tzu Ying mengalahkan tunggal putri China, Wang Zhi Yi, yang sedang on fire usai memenangi Kejuaraan Asia 2022.
Baca juga: Jelang Indonesia Open 2022, Ratu Bulu Tangkis Taiwan Raih Gelar Doktor
Sempat kesulitan pada gim pertama, Tai Tzu Ying memegang kendali pada dua gim berikutnya untuk mencetak kemenangan rubber 21-23, 21-6, 21-15.
"Kuliah itu sangat penting karena di Taipei itu susah dan jarang ada pemain yang ambil gelar doktor sambil bertanding," kata Tai Tzu Ying.
"Terima kasih kepada universitas yang bisa memberikan bantuan terutama saat latihan sambil mengambil gelar," ujarnya.
"Saya harap bisa dalam kondisi fit dan sehat mengikuti turnamen ke depan," tandas pemain yang kini sudah menjuarai Indonesia Open sebanyak dua kali itu.
Walau sudah lolos ke final dua kali sejak dipasangkan tahun ini, peringkat mereka saat masa pendaftaran masih di nomor 118 dunia.
Itu tak cukup untuk menembus babak utama Indonesia Open yang merupakan turnamen sirkuit level tinggi.
Baca juga: Kado Ulang Tahun Tai Tzu Ying: Juara Indonesia Open 2022 di Istora yang Dipenuhi Fans
Untungnya, ada pasangan India yang mundur sehingga memberi Liu/Ou jalan untuk tampil di Indonesia Open 2022.
Dalam perjalanan di Indonesia Open 2022, Liu/Ou mengalahkan pasangan kuat seperti duo Tanah Air, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan serta Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia).
Pada laga final, mereka mengandaskan perlawanan pasangan baru lainnya, Choi Sol-gyu/Kim Won-ho (Korea Selatan), dengan skor 21-17, 23-21.
Baca juga: Indonesia Open 2022: Tak Cuma Putus Dominasi Marcus/Kevin, Ganda Putra China Ukir Rekor Unik
Liu/Ou menjadi pasangan ganda putra pertama yang berhasil menjuarai turnamen Super 1000 dari daftar cadangan.
Pasangan baru China itu sendiri memiliki punya modal apik untuk bersaing di level tertinggi.
Liu pernah menjadi pemain nomor satu dunia bersama Li Jun Hui. Sementara, Ou pernah mencapai peringkat tertinggi 16 ketika berpasangan dengan Ren Xiang Yu.
Itu artinya ganda putri Jepang berhasil meneruskan dominasi di Indonesia Open dengan selalu juara dalam empat edisi terakhir.
Pada 2018 dan 2019, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota keluar sebagai juara.
Baca juga: Kata Tai Tzu Ying Usai Juara Indonesia Open 2022: Penonton Istora Jadi Motivasi
Setahun berselang, turnamen ditiadakan karena pandemi. Lalu, giliran Nami/Shida yang berjaya dengan kemenangan back-to-back di Indonesia Open.
Pada 2021, Nami/Shida keluar sebagai juara usai mengalahkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Hasil ini pun mempertegas bahwa ganda campuran terbaik China itu belum habis.
Zheng/Huang awalnya mendominasi persaingan sejak dipasangkan pada 2018. Akan tetapi, setelah China sempat menarik diri dari hampir semua kompetisi karena pandemi, mereka seolah kehilangan taji.
Pada Olimpiade Tokyo 2020, mereka kalah dari rekan senegara Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping di final meski punya rekor pertemuan jomplang 13-2 sebelum laga.
Baca juga: BERITA FOTO: Juara Indonesia Open 2022, Zheng/Huang Kawinkan Gelar
Saat berlaga di Kejuaraan Dunia 2021, Zheng/Huang selaku juara dunia dua kali sekaligus juara bertahan, tersisih pada pertandingan pertama.
Rentetan hasil minor membuat Zheng/Huang dikudeta oleh Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand) dari ranking teratas nomor ganda campuran.
Isu perombakan pun berembus ketika Zheng/Huang dipecah dan dipasangkan dengan pemain lain pada tiga turnamen tahun ini, yakni German Open, Korea Open, dan Korea Masters.
Kini, Zheng/Huang kembali memberikan pembuktian dengan menjadi juara di empat turnamen terakhir: Kejuaraan Asia, Thailand Open, Indonesia Masters, dan Indonesia Open 2022. (Ardhianto Wahyu Indraputra)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.