KOMPAS.com - Direktur Pertandingan Indonesia Masters, Mimi Irawan, memberikan respons terkait insiden hakim garis ketiduran di tengah laga Lakhsya Sen (India) vs Hans-Kristian Vittinghus (Denmark).
Insiden tersebut tepatnya terjadi pada babak pertama atau 32 besar Indonesia Masters 2022, Rabu (8/6/2022).
Saat tengah bertanding, Vittinghus melihat bahwa ada hakim garis yang tertidur.
Baca juga: Hakim Garis Indonesia Masters 2022 Tidur, Vittinghus Protes di Medsos
Vittinghus kemudian mencoba memberi tahu umpire (wasit) yang bertugas soal kejadian tersebut. Setelah berbicara kepada wasit, pertandingan kembali dilanjutkan.
Hari pertama dan kedua Indonesia Masters 2022 sendiri memainkan 55 pertandingan yang dibagi di tiga lapangan.
Berdasarkan jadwal, hari pertama dan kedua Indonesia Masters 2022 berlangsung mulai 09.00 pagi WIB.
Rangkaian laga hari pertama dan kedua biasanya berakhir hingga pukul 21.00 WIB atau 12 jam berjalan tanpa henti.
DAIHATSU Indonesia Masters 2022
MS - Round of 32
21 21 ????????Lakshya SEN????
10 18 ????????Hans-Kristian Solberg VITTINGHUS???? in 38 minutes
— BWFScore (@BWFScore) June 8, 2022
https://t.co/yFvBXFy0kn
Dikutip dari BWF Score, pertandingan Lakhsya Sen vs Vittinghus selesai pada Rabu 16.26 sore WIB. Sen keluar sebagai pemenang dengan skor 21-10 dan 21-18.
Seusai laga berakhir, Vittinghus mengunggah protesnya di Twitter dibarengi dengan unggahan foto wasit yang memimpin.
Dalam unggahan tersebut, Vittinghus menjelaskan bahwa dirinya protes ke wasit soal hakim garis yang tertidur.
Just casually trying to explain to the umpire that the line judge was asleep during our match yesterday… like, literally asleep! ????
First time experience for me, that’s for sure! Didn’t know my game was so boring… ????
Of course it shouldn’t happen, but honestly I kind of… pic.twitter.com/AjSNzFNqIE
— HK Vittinghus (@hkvittinghus) June 9, 2022
Terlepas dari itu, dia memahami kondisi hakim garis yang bisa sampai tertidur karena pertandingan begitu padat.
Namun, pebulu tangkis berusia 36 tahun itu menyarankan untuk pergantian perangkat pertandingan apabila sampai tertidur.
Soal insiden hakim garis tertidur, Mimi Irawan mewakili panitia pelaksana Indonesia Masters buka suara.
Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Indonesia Masters 2022, Perempat Final Mulai Siang Ini
Dia membenarkan kejadian tersebut dan mengatakan itu merupakan human error.
"Pertandingan antara Vittinghus dan Lakhsya Sen permainanya seru, kebetulan waktunya kan Anda tahu sudah jam berapa," kata Mimi Irawan dalam video wawancara yang diunggah kanal YouTube BolaSport.com, Jumat (10/6/2022).
"Makanya, kemarin itu saya bilang, kalau boleh jangan sampai over midnight. Kemarin banyak banyak sekali yang dipindahkan. Kalau semua menuntut di lapangan 1, mungkin selesainya jam 2 atau jam 3 (pagi)," tuturnya.
"Nah ini kasihan, namanya hakim garis kan juga manusia. Kemudian, si hakim garis itu saat bolanya out, tapi yang pertama dia bilang tidak lihat. Lalu, yang kedua kali dia bilang out, jadi tidak konsisten," ucapnya.
Baca juga: Indonesia Masters 2022, Sebuah Rekor Langka Terulang di Istora
Mimi Irawan kemudian mengatakan bahwa pihaknya dan hakim garis sudah meminta maaf atas kejadian tersebut.
Akan tetapi, panpel dan PBSI enggan memberikan tanggapan soal cuitan Vittinghus di Twitter.
"Kami sudah meminta maaf soal hal itu, tapi karena ada media sosial, sah-sah saja kalau Vittinghus menulis cerita itu," lanjutnya.
"Kami tidak menanggapi karena sudah meminta maaf. Artinya, sudah enggak ada masalah sebenarnya," tuturnya.
"Saya juga enggak menyangka (hakim garis tidur), tapi kita kan juga bisa ya capek. Lalu, ada yang bilang karena dia minum, itu enggak boleh sama saya. Jadi, enggak perlu dibesar-besarkan," imbuhnya.
"Dimana pun itu bisa terjadi kok, normal, namanya manusia. Bukan berarti bela diri ya," ucapnya.
Baca juga: Indonesia Masters 2022: Rekor Pertemuan Fajar/Rian Lawan Sang Juara Olimpiade
Terakhir, Mimi Irawan mengatakan bahwa hakim garis tersebut sudah diberikan teguran.
Dia juga kembali menegaskan bahwa kejadian itu adalah suatu hal yang manusiawi.
"Tapi, hakim garisnya habis sama saya, sudah ditegur. Hakim garisnya sudah meminta maaf ke atletnya. Waktu itu juga referee-nya panggil, terus dikasih tahu," ucapnya.
"Sebenarnya selesai pertandingan sudah clear. Tapi, kan rasa dongkol pasti ada, nah ini yang semua manusia pasti punya," tuturnya.
"Tapi, panitia besar tidak menanggapi, PBSI tidak menanggapi karena kami merasa bahwa hal ini normal saja, karena human error," katanya menegaskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.