KOMPAS.com - All England 2022 menjadi momen pembuktian para pebulu tangkis Indonesia dalam menjunjung semangat dan nilai-nilai olimpiade, terlepas dari insiden yang terjadi tahun lalu.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari.
“Kita tahu pengalaman tahun lalu tak mengenakan hati, tetapi saya harap atlet-atlet memiliki jiwa kstaria," kata Raja Sapta Oktohari, dikutip dari Antara News, Rabu (16/3/2022).
"Ini momen tepat membuktikan kepada dunia, bahwa atlet kita tak sekadar unggul di lapangan. Tapi, jiwa mereka juga tertanam kokoh olympic values," imbuhnya.
"Olympic values atau nilai-nilai olimpiade yang dimaksud dalam hal ini adalah excellence, friendship, dan respect," ujar Okto - sapaan akrab Raja Sapta Oktohari.
Baca juga: Hasil All England 2022: Takluk dari Chou Tien Chen, Vito Tersingkir
Sebagaimana diketahui, pada All England edisi tahun lalu, para atlet Indonesia dipaksa mundur dari turnamen karena berada dalam satu pesawat dengan pasien terinfeksi Covi-19 dalam penerbangan dari Istanbul (Turki) menuju Birmingham.
Berdasarkan regulasi Badan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris, para pemain masuk dalam kategori close contact (kontak erat) sehingga perlu menjalani karantina 10 hari dan BWF tidak mengizinkan pemain Indonesia tampil pada hari kedua turnamen.
Namun Okto mengingatkan bahwa masalah tersebut sudah tuntas.
Presiden BWF Poul-Erik Hoyer bahkan telah menyampaikan permintaan maaf secara langsung atas keputusan yang telah merugikan Indonesia itu.
“Insiden All England tentu menjadi catatan kami. BWF sudah meminta maaf," ucap Okto.
Baca juga: Hasil All England 2022 - Lewati Duel 77 Menit, Greysia/Apriyani ke 16 Besar
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.