KOMPAS.com - Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin buka suara soal perjanjian tertulis antara klub dan pemain ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Sebelumnya, Manajer PB Djarum Fung Permadi mengatakan bahwa pihak klub membuat perjanjian tertulis dengan Praveen/Melati untuk menjaga komitmen mereka.
Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin menjelaskan perjanjian tertulis itu dibuat dengan tujuan untuk mencegah Praveen/Melati tampil di bawah level permainan mereka dan mengecewakan banyak pihak.
"Kita tahu mereka mainnya seperti apa (di Indonesia Badminton Festival) dan itu membuat kecewa semua orang. Tidak hanya PB Djarum, tetapi semua yang mengerti bulu tangkis," kata Yoppy saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/1/2022) pagi WIB.
Baca juga: PB Djarum Bikin Perjanjian Tertulis, Praveen/Melati Bisa Kena Sanksi jika Tak Profesional
"Kami mau melindungi jangan sampai itu terjadi lagi dengan alasan apa pun. Selama ini mungkin ada hal-hal spesifik yang melatarbelakangi itu, tetapi kami tidak mau terjadi lagi," ujarnya.
"Makanya kami punya komitmen. Itu tidak hanya di mulut, tetapi juga di atas kertas dan hatinya mereka," tutur Yoppy Rosimin.
Yoppy membenarkan bahwa konsekuensi menanti Praveen/Melati apabila ganda campuran peringkat 5 dunia itu melanggar komitmen.
Hal itu dilakukan Yoppy dan pihak klub semata-mata agar Praveen/Melati menyadari bahwa mereka harus menjaga reputasi sebagai pebulu tangkis elite.
"Banyak konsekuensinya, akan dikenai sanksi. Banyak item-nya, tetapi tidak perlu disebut di sini," tutur Yoppy menjelaskan.
"Sanksi itu nantinya akan dilihat kasus per kasus. Hal terpenting adalah mereka harus bisa menjaga reputasi sebagai pemain yang menjadi andalan," ujar Yoppy.
Baca juga: PBSI Akan Umumkan Promosi dan Degradasi, Nasib Praveen/Melati Segera Dipastikan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.