KOMPAS.com - Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) akan selalu memprioritaskan Indonesia selepas insiden All England 2021.
All England 2021 menjadi turnamen yang tidak mengenakkan bagi para atlet bulu tangkis Indonesia.
Mereka dipaksa mundur dari turnamen karena satu pesawat dengan pasien terinfeksi Covid-19, sehingga semua atlet harus menjalani karantina.
Meski itu regulasi resmi pemerintah Inggris, tetapi ada perlakuan berbeda yang diterapkan panitia All England dan BWF.
Hal ini sempat menjadi pertanyaan Marcus, mengingat tim bulu tangkis Indonesia sudah sempat menjalani tes PCR setiba di hotel dan hasilnya dinyatakan negatif.
Baca juga: BWF World Tour Finals: Curhat Marcus/Kevin, Pengakuan Chiharu Shida, hingga Catatan Hattrick di Bali
BWF dan Panitia All England juga tidak memberlakukan tes ulang kepada atlet Merah Putih, sebagaimana yang terjadi dengan pemain Denmark, India, dan Thailand, yang sempat diketahui positif Covid-19.
Soal insiden All England, Komite Olimpiade (NOC) Indonesia merasa harus berperan karena diatur dalam Olympic Charter (Piagam Olimpiade).
Dalam poin 2.5 tentang misi dan peran NOC tertulis secara tegas bahwa NOC harus mengambil aksi melawan segala tindakan diskriminasi dan kekerasan di olahraga.
Melalui Presiden Raja Sapta Oktohari, NOC bertemu Presiden BWF Poul Erik Hoyer Larsen di sela-sela penyelenggaraan BWF World Tour Finals 2021, Minggu (5/12/2021).
Dalam kesempatan itu, NOC Indonesia coba memastikan agar kejadian serupa tak terulang lagi pada masa mendatang.
Baca juga: Rekor Marcus/Kevin Vs Hoki/Kobayashi Usai BWF World Tour Finals, Selisih Masih Jauh
"Saya katakan bahwa saya tak punya masalah pribadi. Tetapi, sebagai representatif Indonesia di bidang olahraga yang juga mewakili warganet, wajar jika saya membela kepentingan atlet," kata Okto dalam keterangan tertulis, sebagaimana dikutip dari BolaSport, Senin (6/12/2021).
"Dia menyampaikan permintaan maaf secara langsung, meski sebelumnya juga sudah diutarakan secara terbuka," lanjut Okto.
"Tetapi, yang sudah terjadi kan telah terjadi. Sekarang bagaimana kami, NOC Indonesia, PBSI, Badminton Asia, dan BWF berkomunikasi ke depannya. Saya katakan NOC Indonesia membuka pintu komunikasi dan saya juga tanya what next for Indonesia?” tutur Okto.
Lebih lanjut Okto menyatakan bahwa BWF akan selalu memprioritaskan Indonesia pasca-insiden All England pada Maret lalu.
Hal itu dibuktikan dengan dipercayanya Indonesia sebagai tuan rumah tiga turnamen akbar BWF di Bali (Indonesia Masters, Indonesia Open, dan BWF World Tour Finals 2021).
Baca juga: Daftar Juara BWF World Tour Finals 2021
“Tanggapan Presiden BWF adalah dia akan selalu memprioritaskan Indonesia, termasuk, katanya terlihat pada Badminton Festival 2021 karena tiga turnamen yang terselenggara di Bali," ujar Okto.
Sementara itu, Hoyer mengatakan di depan Okto bahwa Indonesia memiliki arti penting bagi dirinya.
"Indonesia lebih besar dibanding Anda dan saya sebab Indonesia dan bulu tangkis selalu ada di hati saya," ujar Hoyer. (Delia Mustikasari).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.