Demi mempercepat sanksi WADA dicabut, Menpora memutuskan membentuk tim khusus yang akan dipimpin ole Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari.
Tim khusus itu beranggotakan Sekjen NOC, perwakilan pemeritah, dan LADI serta organisasi-organisasi olahraga yang dalam waktu dekat akan mengikuti kejuaraan internasional.
Tim khusus tersebut akan bertugas melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mempercepat pencabutan sanksi WADA.
Tidak hanya itu, Raja Sapta Oktohari dan timnya juga akan melakukan investigasi untuk mencari penyebab utama masalah yang membuat WADA menjatuhkan sanksi.
"Kenapa saya beberapa hari yang lalu menyampaikan masalah ini sudah selesai adalah karena LADI sudah memberi klarifikasi kepada WADA," kata Zainudin Amali dalam konferensi pers virtual pada Senin (18/10/2021).
"Menurut saya, klarifikasi itu sudah berjalan. Namun, dalam rapat hari ini, saya baru mengetahui bahwa masih ada banyak permasalahan dari kepengurusan LADI yang lama," ujar Zainudin Amali.
"Transisi kepengurusan LADI tidak cepat. Apa yang diminta oleh WADA ternyata tidak hanya terkait urusan sekarang melainkan juga urusan-urusan sebelumnya," tutur Zainudin Amali.
"Saya kemarin menilai permasalahan ini sudah selelsai karena LADI sudah memberi klarifikasi. Namun, ternyata masih ada banyak pending matters yang harus diselesaikan," ujar Zainudin Amali.
"Itulah mengapa kami memutuskan membentuk tim khusus untuk menyelesaikan masalah ini. Kami tidak menganggap remeh masalah ini," tutur Zainudin Amali menambahkan.
Baca juga: Catatan Skor Indonesia Saat Juara Piala Thomas, Akrab dengan Kemenangan Telak
Dua anggota tim Piala Thomas Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon dan Fajar Alfian, mengaku sangat kecewa karena tidak bisa melihat bendera Merah Putih di Ceres Arena.
"Saya cukup sedih karena tidak ada bendera Merah Putih. Mudah-mudahan masalah ini (sanksi WADA) bisa segera diselesaikan," kata Marcus Gideon dikutip dari situs PBSI.
Kekecewaan serupa juga diungkapkan oleh Fajar Alfian.
Pemain berusia 26 tahun itu berharap sanksi WADA bisa segera dicabut karena banyak atlet Indonesia yang akan mengukuti kejuraan internasional dalam waktu dekat.
"Saya tentu sangat senang karena bisa menjadi juara. Namun, ada kekurangan karena bendera Merah Putih tidak bisa berkibar," kata Fajar Alfian.
"Semua orang tahu jika PBSI adalah singkatan dari Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Inonesia. Jadi, kami tetap membawa nama Indonesia," tutur Fajar Alfian.
"Saya tentu berharap masalah ini cepat selesai. Sebab, kami semua berjuang untuk Merah Putih. Apalagi, dalam waktu dekat akan ada banyak event besar seperti Kejuaraan Dunia, Asian Games, dan juga Piala Thomas tahun depan," tutur Fajar Alfian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.