KOMPAS.com - Lawan Gryesia Polii/Apriyani Rahayu di final nomor ganda putri Olimpiade Tokyo 2020, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan diadukan ke BWF oleh Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan (BAK).
Hal ini diutarakan oleh Badmintonplanet per laporan dari Korea Times.
BAK mengirim laporan ke Federasi Badminton Dunia (BWF) seiring perilaku ganda putri China tersebut di lapangan selama Olimpiade 2020.
Pasangan nomor dua dunia tersebut, terutama Chen Qingchen, kerap meneriakkan "Wo Cao" yang punya konotasi sangat kasar dalam bahasa Inggris, pada laga terakhir Grup D saat melawan pasangan nomor 5 dunia asal Korsel, Kim So-yeong/Kong Hee-yong.
Chen mengumpat dalam frustrasi setelah ia dan pasangannya kalah pada game pertama laga tersebut.
Selama game kedua, dia meneriakkan sumpah serapah beberapa kali lagi dengan intensitas tinggi termasuk saat dia dan Jia mencetak poin.
#Olympics July, 27 — Chinese competitor Chen Qingchen shouting F**k to “encourage herself” during women's doubles badminton game with Korea.
— Eileen Chang ????????????????????????? (@EileenEChang) July 28, 2021
Just… What? pic.twitter.com/612CzvIGOO
Chen/Jia akhirnya mengalahkan Kim/Kong 19-21, 21-16, 21-14 untuk menempati peringkat teratas grup.
Malamnya, Chen mengklarifikasi di sosial media pribadi dengan mengatakan bahwa dia mencoba untuk mendorong dirinya sendiri selama pertandingan dan hanya membuat pengucapan yang tidak tepat.
Namun, pemain China itu terdengar meneriakkan kata-kata kurang sopan yang sama ketika bertemu Kim/Kong lagi pada pertandingan semifinal.
Chen/Jia akhirnya mengalahkan Kim/Kong 21-15, 21- 11.
Baca juga: Greysia/Apriyani dan 4 Pemain Non-unggulan yang Raih Emas Olimpiade
Buntut dari ucapan tersebut, media Korea Selatan mulai melaporkan kontroversi ini dan telah menyebar luaskan kritik terhadap personel ganda putri China tersebut.
Keluhan ditujukan kepada BWF, bukan ke Komite Olimpiade Internasional (IOC) karena IOC tidak memiliki aturan yang melarang mengucapkan umpatan dalam pertandingan.
Berdasarkan peraturan BWF, seperti dikutip dari BolaSport.com, pemain tidak boleh menggunakan kata-kata kotor yang cukup keras untuk didengar oleh wasit dan penonton.
Anggaran Dasar BWF, Bagian 2.2.4:
KODE ETIK: PEMAIN
Pemain bertanggung jawab atas presentasi, perilaku, sikap, dan kinerja antara lain sebagai berikut:
3.2.9. Tidak menggunakan kata-kata yang umum dikenal dan dipahami dalam bahasa apa pun untuk menjadi ucapan tidak senonoh dan diucapkan dengan jelas dan cukup keras untuk didengar oleh wasit atau penonton.
Chen Qing Chen dan Jia Yi Fan adalah pasangan China yang dikalahkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu dalam final ganda putri bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020, 2 Agustus lalu.
Baca juga: Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Deretan Anak Muda Indonesia yang Menggemparkan Dunia
Greysia/Apriyani menang 21-19 dan 21-15 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo.
Mereka menjadi ganda putri Indonesia pertama yang berhasil merebut medali emas Olimpiade.
Chen/Jia juga kerap berteriak pada laga final kontra Greysia/Apriyani. Namun, pasangan andalan Indonesia tersebut tetap maju tak gentar.
Beberapa waktu sebelumnya, ia pun pernah mengutarakan alasan dirinya kerap berteriak sepanjang laga.
"Itulah cara bermain kami dan begitulah (berteriak) cara kami mendapatkan kepercayaan diri dan memberi kami keberuntungan, jadi tolong percaya kepada kami," ucap Jia Yi Fan dikutip dari BWF.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.