Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Apriyani Rahayu: Cuma Modal Raket dan Uang Rp 200.000 Saat Pelatnas hingga Raih Emas Olimpiade

Kompas.com - 02/08/2021, 20:03 WIB
Celvin Moniaga Sipahutar,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

Sumber PBSI,Olympic

KOMPAS.com - Apriyani Rahayu melalui perjalanan sulit dalam kariernya sebagai pebulu tangkis.

Apriyani Rahayu sudah menunjukkan minatnya dalam olahraga bulu tangkis sejak usianya masih tiga tahun.

Ani, sapaan Apriyani, awalnya dibuatkan raket dari kayu dan kok dari jerami oleh sang ayah, Ameruddin, agar bisa menekuni hobinya saat balita.

"Jadi saat pertama mencoba olahraga ini, Ani menggunakan raket yang saya buat dari kayu dengan dengan shuttlecock terbuat dari jerami," kata Amerudin melalui telepon, Senin (2/8/2021).

Memasuki bangku sekolah dasar, Apriyani yang masih hobi bermain bulu tangkis meminta untuk dibelikan raket sesungguhnya.

Baca juga: Hasil Final Badminton Olimpiade Tokyo, Greysia/Apriyani Raih Medali Emas!

Namun, Ani hanya diberi raket usang yang tali senarnya sudah pada putus karena keluarganya memiliki keterbatasan ekonomi.

"Masalahnya kalau tidak dikasih raket, dia menangis," tutur Ameruddin mengenang.

Apriyani kemudian mulai berlatih di Gedung Sarana Kegiatan Bersama (SKB) Unaaha, Kabupaten Konawe, yang berjarak 9 kilometer dari rumahnya.

Apriyani mulai ikut turnamen bulu tangkis tingkat kecamatan pada 2005, setahun kemudian dia ikut ajang bulu tangkis junior tingkat Kabupaten Konawe.

Potensi Ani sudah terlihat dengan kecermelangannya tampil di sejumlah turnamen junior tingkat daerah.

Baca juga: 401 Menit Greysia/Apriyani Menuju Emas Olimpiade Tokyo, Berkorban Jiwa Raga untuk Indonesia

Seperti ketika dia meraih juara II Pekan Olahraga Daerah (Porda) Sultra di Raha, Kabupaten Muna, pada 2007.

Naik ke turnamen junior tingkat provinsi, Ani juga dapat menunjukkan penampilan gemilangnya.

Apriyani kemudian bergabung dengan klub PB Pelita Bakrie binaan legenda bulu tangkis Tanah Air, Icuk Sugiarto, di kawasan Kosambi, Jakarta Barat, pada 3 September 2011.

Hal tersebut dilakukan demi mengasah kemampuannya untuk menjadi pebulu tangkis profesional.

Apriyani sendiri dibawa oleh Akib Ras, salah seorang pegawai kantor perwakilan Konawe ke Jakarta, untuk bergabung dengan PB Pelita Bakrie.

Dia sempat mendapat penolakan, tapi dengan usaha Akib, Icuk Sugiarto akhirnya mau menerima Ani.

Baca juga: Dari Sepak Bola untuk Badminton, Persija dan Persib Ucapkan Selamat kepada Greysia/Apriyani


Pada tahun 2017, Apriyani yang hanya bermodalkan sebuah raket dan mengantongi uang Rp 200.000 mendatangi pelatih Eng Hian untuk berlatih di Pelatihan Nasional (Pelatnas) Cipayung, Jakarta.

Sejak saat itu, Apriyani mulai bermain di level senior dan diduetkan dengan Greysia Polii.

"Cuma Apri yang datang ke saya waktu masuk pelatnas, dia datang dengan cuma punya raket dan uang Rp 200.000 di tangan," kata Eng Hian usai Greysia/Apriyani menjadi juara Daihatsu Indonesia Masters 2020.

"Dia bilang dia mau jadi juara, terserah Koh Didi mau kasih program apa, saya siap."

Apriyani Rahayu kemudian terus menunjukkan kegigihannya meski sudah meraih berbagai prestasi di tingkat senior.

"Itu dibuktikan sama dia, saat masih punya duit sampai sekarang sih tidak ada yang berubah, dari segi latihan dan kemauan masih sama," ujar Eng Hian melanjutkan.

Eng Hian sendiri memiliki harapan yang begitu besar kepada Apriyani dan Greysia agar bisa meraih prestasi tertinggi, yakni Olimpiade.

"Harapan saya, mereka tidak puas begitu saja, perjuangan belum selesai. Setelah tanding, saya enggak sampaikan apa-apa karena memang setelah juara ya mulai dari nol lagi," katanya saat itu.

Baca juga: Presiden Jokowi Ucapkan Selamat ke Greysia/Apriyani Usai Raih Medali Emas di Olimpiade Tokyo

"Target utama mereka kan lebih dari ini. Dalam hati tentu saya bangga sama mereka, luar biasa."

"Tapi, saya enggak mau mereka puas di sini, jadi biasa saja. Habis juara, bagus, tapi di depan masih ada Olimpiade, target yang lebih besar lagi," katanya menegaskan.

Apriyani Rahayu bersama Greysia Polii sendiri akhirnya dapat menjawab harapan Eng Hian untuk menjuarai Olimpiade.

Pada Senin (2/8/2021), Greysia/Apriyani sukses meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 usai mengalahkan ganda putri China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

Ini adalah medali emas pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.

Selain itu, Greysia/Apriyani mencatatkan sejarah sebagai ganda putri Indonesia pertama yang meraih emas di Olimpiade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber PBSI,Olympic

Terkini Lainnya

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Sports
Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Liga Indonesia
Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

Sports
Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Sports
Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Liga Inggris
Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Liga Spanyol
Saat Legenda Timnas Indonesia 'Angkat Topi' untuk Ernando Ari...

Saat Legenda Timnas Indonesia "Angkat Topi" untuk Ernando Ari...

Timnas Indonesia
Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati 'Sang Dewi'

Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati "Sang Dewi"

Liga Lain
Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com