Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kevin Cordon di Olimpiade Tokyo: Perwujudan Misi Federasi Badminton Guatemala

Kompas.com - 01/08/2021, 12:43 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Langkah tunggal putra Guatemala, Kevin Cordon, dalam pergelaran badminton Olimpiade Tokyo 2020 adalah perwujudan dari misi federasi badminton negaranya.

Federasi Badminton Guatemala mengusung misi utama mempromosikan latihan bulu tangkis sebagai sarana efektif untuk mengembangkan budaya fisik warga yang komprehensif dengan tujuan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Selain itu, dalam hal yang lebih bersifat prestasi, Federasi Badminton Guatemala ingin meningkatkan tingkat kompetitif atlet baik di panggung nasional maupun internasional.

Kedua misi tersebut terpampang jelas di laman resmi Federasi Badminton Guatemala.

Misi yang diusung kemudian disertai oleh sejumlah nilai seperti rasa hormat kepada atlet lain, semangat olahraga, kesetaraan, kerja sama, hingga sportivitas.

Baca juga: Kisah Perjuangan Kevin Cordon: Dari Aula Gereja ke Semifinal Olimpiade

Pada pergelaran Olimpiade Tokyo 2020, misi dan nilai-nilai itu terwujud dalam perjuangan atlet tunggal putra mereka, Kevin Cordon.

Dalam persaingan sektor tunggal putra, Kevin Cordon tampil memukau sejak fase grup hingga sukses menembus semifinal.

Di fase grup, atlet berusia 35 tahun itu selalu memetik kemenangan atas dua pesaingnya, Lino Munoz (Meksiko) dan Ka Long Angus Ng (Hong Kong).

Selanjutnya, pada 16 besar, Kevin Cordon berhasil mengalahkan wakll Belanda, Mark Caljouw, sehingga berhak melaju ke perempat final.

Bagi Kevin Cordon, ini adalah kali pertama dirinya menembus perempat final badminton Olimpiade dari empat edisi yang telah ia ikuti, termasuk Tokyo 2020.

Baca juga: Pencapaian Tunggal Putra Indonesia di Olimpiade dari Masa ke Masa

Pada perempat final, dia bertemu atlet Korea Selatan, Heo Kwang-hee, yang di fase grup mampu memberi kejutan dengan mengalahkan Kento Momota (Jepang) selaku tunggal putra ranking satu dunia.

Keberhasilan Heo Kwang-hee dalam mengalahkan Kento Momota tak membuat Kevin Cordon gentar.

Kevin Cordon justru tampil percaya diri hingga sukses menyingkirkan Lee Kwang-hee lewat straight game atau dua gim langsung.

Setelah mengalahkan Lee Kwang-hee, Kevin Cordon pun berhak tampil di semifinal tunggal putra badminton Olimpiade Tokyo 2020.

Kevin Cordon lolos sambil mengukir sejarah. Dia menjadi pebulu tangkis asal Amerika Latin pertama yang melangkah hingga semifinal Olimpiade.

Baca juga: Momen Ganda Putra Taiwan Sungkem ke Ahsan/Hendra Seusai Laga Semifinal Olimpiade Tokyo 2020

Pada momen inilah Kevin Cordon semakin mewujudkan misi Federasi Badminton Guatemala yang ingin atletnya bersaing secara kompetitif di pentas internasional.

Bicara soal pentas internasional, Olimpiade tentu menjadi ajang yang mewakili cangkupan tersebut dan Kevin Cordon mampu berbicara banyak di pergelaran empat tahunan ini.

Bahkan, saat tampil di semifinal, Kevin Cordon mampu memberi perlawanan berarti kepada lawannya, Viktor Axelsen, yang merupakan tunggal putra ranking dua dunia.

Kevin Cordon yang berada di posisi ke-59 dunia sempat bersaing sengit pada gim pertama sebelum takluk dua gim langsung dari Viktor Axelsen.

Perjuangan Kevin Cordon di semifinal tunggal putra badminton Olimpiade Tokyo 2020 berakhir dalam durasi 40 menit dengan skor 18-21 dan 11-21.

Baca juga: Hasil Olimpiade Tokyo 2020 - Terhenti di Semifinal, Kevin Cordon Harus Akui Ketangguhan Viktor Axelsen

Kekalahan ini membuat Kevin Cordon gagal melaju ke partai puncak dan akan berjuang memperebutkan medali perunggu.

Terlepas dari kekalahan yang ia derita, Kevin Cordon telah membuktikan bahwa dirinya bisa bersaing secara kompetitif dalam ajang Olimpiade.

Sebelum melangkah sejauh ini, Cordon pernah mengatakan bahwa dirinya tak memasang target di Tokyo 2020 dan hanya ingin menikmati permainan.

"Saya menyadari bila Anda tak merasakan kebahagiaan saat bermain, Anda tak bisa memenangkan poin dan laga," ujarnya seperti dikutip dari AFP beberapa hari lalu.

"Saya tak berpikir tentang menang atau kalah, atau bagiamana saya hampir memenangi laga. Saya hanya bermain, bersenang-senang, poin demi poin untuk kebahagiaan saya."

Baca juga: Anthony Ginting ke Semifinal Olimpiade Tokyo, Penantian 17 Tahun Berakhir

Menariknya, semasa muda, tak terpikir sama sekali bagi Cordon untuk menempuh olahraga tepok bulu ini.

Popularitas bulu tangkis di negara Amerika itu memang jauh dari menarik perhatian umum.

Oleh karena itu, Kevin Cordon menunjukkan keberanian luar biasa saat meninggalkan rumahnya pada usia 12 tahun untuk berlatih badminton setelah mendapat beasiswa di ibu kota Guatemala City.

"Pada awalnya, saya ingin menjadi pesepak bola, badminton lalu masuk ke hidup saya," ujarnya.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, ketertarikan kepada sepak bola lahir dari ayahnya yang gila bola.

Nama depan Kevin bahkan diberikan oleh ayahnya yang merupakan fans penyerang timnas Inggris Kevin Keegan.

Baca juga: Pencapaian Fantastis Kevin Cordon di Bawah Asuhan Pelatih dari Solo, Pebulu Tangkis Amerika Latin Pertama di Semifinal Olimpiade

Namun, ia menempuh jalur ke badminton karena mengaku terinspirasi dari Olimpiade.

"Alasan saya latihan dan bertanding badminton adalah karena Olimpiade," ujarnya.

"Saya mulai bermimpi di Beijing dan kini adalah keempat kalinya saya mempunyai mimpi sama. Saya menikmatinya lebih dari kemarin-kemarin."

Ada campur tangan pelatih asal Indonesia di balik perjalanan Kevin Cordon di Olimpiade Tokyo

Di balik perjalanan Kevin Cordon di Olimpiade Tokyo, terdapat campur tangan pelatih asal Indonesia, tepatnya Solo, Muamar Qadafi.

Hal ini diungkapkan Bambang Roedyanto, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI Bambang Roedyanto ketika Kevin Cordon melangkah ke perempat final.

"Kevin Cordon menjadi pemain pertama dari PanAm Continental ke Quarterfinal. dia dilatih pelatih dari Indonesia. Kalau tidak salah namanya Khadafi," tulis pria yang akrab disapa Koh Rudy tersebut.

Di situs resmi Olimpiade , tertera nama pelatih Cordon adalah Jose Maria Solis yang sesama berasal dari Guatemala dan sudah menukanginya sejak 2004.

Pebulu tangkis asal Guatemala Kevin Cordon memeluk pelatihnya seusai mengejutkan Olimpiade Tokyo 2020 dengan mengalahkan Heo Kwang-hee (Korea Selatan) di babak perempat final nomor tunggal putra pada Sabtu (31/7/2021).AFP/PEDRO PARDO Pebulu tangkis asal Guatemala Kevin Cordon memeluk pelatihnya seusai mengejutkan Olimpiade Tokyo 2020 dengan mengalahkan Heo Kwang-hee (Korea Selatan) di babak perempat final nomor tunggal putra pada Sabtu (31/7/2021).

Akan tetapi, penelusuran Kompas.com pun menemukan bahwa Solis bekerja dengan Qadafi sedari 2017 untuk melatih Kevin dan juga Nikte Sotomayor, pemain tunggal putri Guatemala.

Keduanya merupakan wakil Guatemala di cabang bulu tangkis dari total 22 atlet yang dikirim negara tersebut ke Tokyo 2020.

"Sebagai pelatih, saya bahagia para pemain bisa meraih mimpi mereka," tutur Qadafi seperti dikutip dari situs olahraga Guatemala Archysport yang mengutip Komite Olimpiade Guatemala (COG) pada awal Juli.

"Terima kasih kepada dukungan Komite Olimpiade, federasi badminton dan rekan saya Jose Maria Solis atas dukungan mereka. Kami terus bersiap untuk menunjukkan yang terbaik di Olimpiade," tutur Qadafi.

Kevin Cordon dan Nikte Sotomayer pun memuji kinerja Muamar Qadafi yang sejak awal sudah bertekad untuk membawa mereka ke Olimpiade.

"Sekarang, misi tersebut tercapai," ujar Cordon sebelum ia bertandang ke Tokyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Internasional
IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

Sports
Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Sports
Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Liga Indonesia
Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

Sports
Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Sports
Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com