Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksklusif Emas Olimpiade Tontowi Ahmad - Gagal Total, Damai tapi Gersang dengan Butet, lalu Bangkit...

Kompas.com - 21/07/2021, 06:07 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

1. Bagaimana kabarnya? Apa kesibukan sekarang?

Kabar baik. Alhamdulillah sehat. Kesibukannya sekarang masih badminton saja. Cari keringat. Sekarang lagi sibuk sebagai Technical Advisor PB Djarum. Setelah pensiun, saya langsung kembali ke PB Djarum.

2. Pada Olimpiade London 2012, Anda adalah seorang debutan. Di sisi lain, Liliyana Natsir sebelumnya sudah pernah meraih medali perak Olimpiade Beijing 2008 bersama Nova Widianto. Bagaimana perasaan Anda saat itu?

Walau waktu itu saya debut, kondisi kami (bersama Liliyana Natsir) sedang prima. Harapan dan angan-angan waktu itu sangat tinggi (untuk meraih medali emas).

Namun, meskipun kondisi fisik prima, mungkin secara mental kami belum siap. Ekspektasi kepada kami saat itu sangat tinggi. Kami ditargetkan untuk meraih medali emas.

Waktu sudah masuk delapan besar, kami menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa. Jadi, beban kami semakin tinggi atau banyak.

Mungkin waktu itu kami belum bisa mengontrol itu. Jadi, pada akhirnya, jangankan emas, kami tidak bisa membawa pulang medali.

3. Jadi, apakah penyebab kegagalan Owi/Butet pada Olimpiade 2012 adalah faktor mental?

Mungkin penyebab kegagalan kami waktu itu bukan mental bertanding, melainkan faktor psikologis. Waktu itu kami berpikir harus memenuhi target meraih medali emas. Tekanan (untuk meraih medali emas) kepada kami waktu itu sangat besar.

Jadi, mungkin kami saat itu belum bisa mengelola tekanan atau ekspektasi itu. Peluang kami saat itu memang besar. Kami saat itu juga unggul secara head to head dengan lawan-lawan kami.

Namun, meskipun secara fisik dan performa sangat prima, kami ternyata tidak mampu mengelola tekanan-tekanan itu.

Baca juga: Alan Budikusuma - Emas Olimpiade Indonesia Bermula dari Mimpi, lalu...

4. Setelah gagal di Olimpiade London 2012, performa Owi/Butet fluktuatif atau naik turun. Bahkan, Owi/Butet tidak mampu meraih satu pun gelar turnamen BWF kategori Super Series sepanjang 2015. Apa penyebabnya?

Setelah Olimpiade London 2012, performa kami pada 2013 itu sebenarnya meningkat. Kami saat itu berhasil meraih gelar juara All England, Kejuaraan Dunia, dan beberapa Super Series.

Sampai setelah Asian Games 2014, performa kami mulai menurun. Menurut saya, penyebab penurunan performa kami setelah Asian Games 2014 adalah faktor internal, antara saya dan Liliyana Natsir.

Mungkin ada faktor nonteknis. Saya waktu itu yang terbiasa menerima masukan atau kritikan, intinya ada faktor ego di situ. Ego saya dan Liliyana Natsir saat itu sangat tinggi. Mungkin itulah yang menjadi penyebab mengapa permainan kami berantakan (setelah Asian Games 2014).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

Sports
Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Sports
Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Badminton
Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Liga Indonesia
Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Timnas Indonesia
Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com