KOMPAS.com - Pelatih ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky, menilai BWF tidak adil kepada tim bulu tangkis Merah Putih dan para pemain Asia.
Hal tersebut dikatakannya setelah BWF resmi membatalkan Singapore Open 2021, Rabu (12/5/2021) malam WIB.
Turnamen level Super 500 itu dibatalkan lantaran peningkatan kasus Covid-19 secara global.
Hal ini pun menyebabkan pengetatan syarat masuk para pendatang ke Singapura.
Alhasil, turnamen batal demi keselamatan dan kesehatan para atlet, pihak penyelenggara, dan masyarakat setempat.
Baca juga: BREAKING NEWS - BWF Resmi Batalkan Singapore Open 2021
BWF juga tidak akan membuat jadwal ulang Singapore Open pada tahun ini.
Praktis, hal ini berpengaruh kepada nasib atlet untuk berkompetisi di Olimpiade Tokyo 2020.
Pasalnya, Singapore Open merupakan ajang terakhir bagi para atlet untuk mengumpulkan poin demi ke Olimpiade 2020 (Race to the Olympics).
Kondisi ini kemudian mendapat sorotan dari Richard Mainaky. Dia mengeklaim BWF tidak adil kepada wakil Asia dan juga tim Indonesia.
Sebab, peluang ganda campuran Indonesia, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, untuk ke Olimpiade menjadi pupus.
Baca juga: Ranking BWF, Marcus/Kevin dkk Gagal Buru Poin Usai Malaysia Open Ditunda
Hafiz/Gloria saat ini turun di peringkat kesembilan dalam daftar kualifikasi Olimpiade.
Peringkat pasangan tersebut turun lantaran Marcus Ellis/Lauren Smith (Inggris) menggeser posisi mereka setelah menjadi finalis Kejuaraan Eropa 2021.
Hafiz/Gloria harus masuk ke posisi delapan besar jika ingin mengikuti jejak Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (peringkat keempat) yang sudah dipastikan lolos ke Olimpiade.
Berdasarkan regulasi (BWF), setiap negara hanya bisa mengirim dua wakil di nomor ganda jika dua pasangan teratas berada di peringkat delapan besar dunia.
Selain Singapore Open 2021, Hafiz/Gloria sejatinya berpeluang untuk ke Olimpiade pada ajang sebelumnya.
Baca juga: Malaysia Open Ditunda, Bagaimana Peluang Hafiz/Gloria Lolos ke Olimpiade?
Namun, India Open, Malaysia Open, termasuk Kejuaraan Asia ditunda oleh BWF.
Di sisi lain, Kejuaraan Eropa terus berjalan dan para pemain dari Benua Biru itu terus mendulang poin.
Hal inilah yang diklaim Richard Mainaky bahwa BWF tak adil kepada tim Indonesia dan secara luas untuk pebulutangkis Asia.
"Saya sangat menyayangkan dengan batalnya turnamen Malaysia dan Singapura Terbuka, termasuk India Terbuka dan Kejuaraan Asia," kata Richard Mainaky dalam rilis PBSI yang diterima Kompas.com.
"Pembatalan turnamen ini cukup merugikan posisi Hafiz/Gloria yang tengah berjuang dan mengamankan ranking untuk bisa tampil ke Olimpiade Tokyo."
"Ini saya anggap BWF tidak adil. Seharusnya Kejuaraan Eropa tetap berjalan, tapi jangan dimasukkan sebagai kualifikasi yang menyediakan poin ke Olimpiade Tokyo."
Baca juga: Ulang Tahun Ke-70, PBSI Ingin Pertahankan Tradisi Emas Olimpiade
"Ini jelas tidak adil dan hanya menguntungkan pemain Eropa, mengingat pemain-pemain Asia tidak bisa berlaga setelah Kejuaraan Asia dibatalkan."
"Saya mendukung agar PBSI segera melakukan diskusi dengan BWF. Diskusi PBSI dengan BWF dengan tujuan agar ada perubahan atau penyesuaian kembali," tambahnya.
"Semoga dengan protes atau diskusi ini, BWF bisa mengambil kebijakan dan keputusan yang adil bagi semua pemain, terutama Hafiz/Gloria," pungkas Richard.
BWF sendiri masih belum memberikan pernyataan terkait masalah kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Melansir dari situs BWF, mereka akan memberikan informasi lebih lanjut beberapa hari setelah pembatalan Singapore Open 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.