KOMPAS.com - Sektor tunggal putri kembali gagal membuktikan diri pada ajang BWF berkategori Super 300, Swiss Open 2021.
Satu-satunya wakil tunggal putri, Ruselli Hartawan, tak bisa banyak berbicara pada ajang yang digelar pada 2-7 Maret lalu.
Buruknya lagi, tak ada satu gelar pun yang diraih oleh semua wakil Indonesia dari semua sektor.
Berbicara soal tunggal putri, kesengsaraan sektor tersebut sudah jauh-jauh hari terasa.
Baca juga: Gagal Maksimal di Swiss Open, The Babies Perlu Perbaiki 2 Kekurangan Ini
Semenjak konsistensi juara Susy Susanti meredup. sulit lagi melihat atlet-atlet tunggal putri Tanah Air naik podium utama.
Paling anyar yakni turnamen di Thailand dan Swiss.
Pada dua turnamen di Thailand, tak satu pun wakil tunggal Indonesia masuk ke semifinal. Banyak dari mereka langsung gagal pada hari pertama.
Kemudian pada Swiss Open 2021 kali ini, Ruselli Hartawan menjadi satu-satunya wakil Indonesia.
Baca juga: Jadwal Swiss Open - Final Ideal Tunggal Putri, Axelsen Lawan Pemain 19 Tahun
Nyatanya, Ruselli langsung angkat koper pada babak pertama setelah hancur melawan wakil Amerika Serikat, Iris Wang dengan skor 8-21, 11-21.
Kekalahan mengejutkan tersebut tentu tidak lepas dari evaluasi.
Banyak faktor yang mempengaruhi permainan buruk dari Ruselli Hartawan pada Swiss Open 2021.
"Ruselli tidak dapat fokusnya, banyak melakukan kesalahan sendiri," kata Asisten pelatih Ganda Putri, Herli Djaenudin.
Baca juga: Marin Vs Sindhu di Final Swiss Open, Ulangan Momen Kejuaraan Dunia dan Olimpiade 2016
"Pertemuan dengan Iris Wang, dia sudah kalah dua kali. Saat tidak bisa mematikan lawan, fokusnya goyah," ujarnya melanjutkan.
Faktor lainnya adalah tunggal putri belum menemukan sosok pelatih.
Rionny Mainaky yang sebelumnya menjabat pelatih tunggal putri "naik jabatan" menjadi Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI.
Sementara Rionny Mainaky belum rela memberikan posisi pelatih tunggal putri ke sembarang orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.