KOMPAS.com - Indonesia masih kesulitan untuk mencari pebulu tangkis sektor tunggal putri yang konsisten juara.
Semenjak Susy Susanti gantung raket pada 1998, Indonesia belum menemukan pengganti.
Nama-nama seperti Gregoria Mariska Tunjung, Ruselli Hartawan, Putri Kusuma Wardhani, seakan tak bisa membawa sektor tunggal putri ke era kejayaan.
Banyak faktor yang membuat prestasi sektor tunggal putri tidak bergairah.
Baca juga: PBSI Ungkap Menu Latihan Anthony Ginting-Jonatan Christie Jelang All England 2021
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Rionny Mainaky, menyadari hal itu.
Rionny Mainaky mengungkapkan salah satu faktornya yakni masalah pelatih.
Posisi pelatih tunggal putri saat ini masih kosong mengingat Rionny Mainaky "naik jabatan" sebagai Kabid Binpres.
Guna mengisi kekosongan, asisten Rionny, Herli Djaenudin, sementara ditunjuk sebagai pelatih tunggal putri.
Baca juga: Jelang Swiss Open dan All England 2021, PBSI Ingin Atlet Segera Divaksin
Meski demikian, dia masih terus berupaya mencari pelatih tunggal putri yang cocok.
"Sebisa mungkin walau saya sudah menjadi Kabid Binpres, saya akan tetap kontrol karena pemain yang sudah saya benahi tidak bisa saya lepas sembarangan," kata Rionny dikutip Antara News.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan