Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlibat Kasus Pengaturan Skor, 2 Pebulu Tangkis Indonesia Banding

Kompas.com - 11/01/2021, 21:10 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

Sumber PBSI

KOMPAS.com - Dua pebulu tangkis Indonesia, Agripinna Prima Rahmanto Putra dan Mia Mawarti, bakal mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) terkait kasus pengaturan skor dan perjudian.

Pada Jumat (8/1/2021), Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menghukum Agri dan Mia dengan sanksi larangan bermain dan denda atas kasus pengaturan skor atau keterlibatan dalam perjudian.

Atas hukuman itu, Agri dan Mia memutuskan untuk menemui pengurus pusat PBSI pada Senin (11/1/2021), untuk mengklarifikasi dan mengurus dokumen banding ke CAS.

Agri dihukum larangan berkecimpung di bulu tangkis selama enam tahun dan denda sebesar 3.000 dolar AS (sekitar Rp42,4 juta).

Baca juga: 8 Pebulu Tangkis Dihukum BWF, Salah Satunya Pernah Juara dengan Marcus Gideon

Hukuman itu diberikan karena Agri dianggap melakukan pengaturan skor saat mengikuti Vietnam Open 2017.

Secara rinci, Agri dituduh bertaruh dengan pebulu tangkis Indonesia lainnya, yakni Hendra Tandjaya, untuk satu pertandingan Vietnam Open 2017.

Terkait tuduhan itu, Agri mengaku hanya akan mentraktir Hendra Tandjaya di restoran cepat saji jika jagoannya menang.

Agri juga mengaku hanya menjadi korban karena Hendra Tandjaya ternyata memasukkan taruhan tersebut ke rekening perjudian online.

"Kesalahan saya adalah karena tidak melaporkan terjadinya perjudian tersebut ke BWF. Namun sebagai pemain, saya pun tidak mengetahui kalau tidak melapor itu adalah melanggar kode etik BWF," kata Agripinna dalam rilis resmi PBSI yang diterima KOMPAS.com.

"Saya pun tidak tahu harus melapor ke siapa, yang saya tahu, pelanggaran etik BWF itu hanya soal perjudian saja," tutur Agripinna menambahkan.

Baca juga: Kasus Pengaturan Skor 8 Atlet Bulu Tangkis - PBSI Respons Kritik MPBI

Berbeda dari Agri, Mia dihukum skorsing selama 10 tahun dan denda sebesar 10 ribu dolar AS (sekitar 141,5 juta rupiah).

Hukuman tersebut harus diterima Mia karena dianggap menyetujui dan menerima uang sebesar Rp10 juta dari hasil perjudian, tidak melaporkan perjudian kepada BWF, serta tidak hadir dalam wawancara atau undangan investigasi oleh BWF.

Kasus yang menimpa Mia kali ini juga berhubungan dengan Hendra Tandjaya.

Menurut Mia, uang Rp10 juta yang dia terima dari Hendra adalah hasil kesepakatan untuk uang saku mengikuti kejuaraan.

Mia mengaku juga tidak mengetahui bahwa uang tersebut ternyata hasil perjudian yang dilakukan Hendra.

"Terkait hukuman itu, saya mengajukan banding agar Pengadilan CAS membatalkan keputusan BWF," ujar Mia.

"Lalu dalam hal tuduhan saya menyetujui retired di New Zealand Open 2017 pada partai ganda putri, juga sama sekali tidak benar. Bahkan saya berdebat dengan Hendra di tengah lapangan," kata Mia.

"Saya tidak mau retired tapi Hendra sebagai ofisial meminta ke wasit agar pertandingan dihentikan dengan menyebut saya cedera. Padahal saya tidak cedera," tutur Mia menambahkan.

"Selain itu, BWF tidak pernah melakukan investigasi langsung kepada saya, sehingga saya tidak dapat menjelaskan apa yang terjadi sesungguhnya," kata Mia lagi.

"Dengan demikian putusan BWF dilakukan secara sepihak tanpa mendengar penjelasan dan pembelaan dari saya sebagai korban," ujar Mia.

Baca juga: 8 Pebulu Tangkis Indonesia Terlibat Pengaturan Skor, PBSI Buka Suara

Terkait dengan pembelaan Mia dan Agri, Sekretaris Jenderal PBSI, Eddy Sukarno, memastikan federasi akan membantu.

"Karena mereka masih sebagai warga PBSI, maka ketika mereka meminta bantuan dan perlindungan, tentu kita bantu dan dampingi," ucap Eddy, saat menerima para pemain yang terlibat kasus pengaturan skor.

Selain Agri dan Mia, terdapat enam pebulu tangkis Indonesia lainnya yang juga dihukum skorsing dan denda dari BWF atas kasus perjudian dan atau pengaturan skor.

Enam pemain itu adalah Hendra Tandjaya, Ivandi Danang, Androw Yunanto, Afni Fadilah, Putri Sekartaji, dan Aditya Dwiantoro.

Dari delapan pemain itu, Hendra Tandjaya, Ivandi Danang, dan Androw Yunanto, mendapat hukuman paling berat, yakni skorsing seumur hidup.

Di sisi lain, lima pemain lainnya dijatuhi hukuman skorsing antara enam sampai 12 bulan hingga denda dengan jumlah terbesar adalah 12 ribu dolar AS.

Terkait banding ke CAS, pihak BWF dalam keterangannya tetap memberikan hak kepada para pemain.

BWF memberikan batas waktu selama 21 hari terhitung sejak hukuman dijatuhkan, untuk para pemain mengajukan banding ke CAS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber PBSI
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

Liga Italia
Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

Liga Indonesia
Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Liga Indonesia
Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Liga Spanyol
Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Sports
Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Liga Indonesia
Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Liga Italia
Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Liga Indonesia
Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Liga Indonesia
Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Liga Inggris
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com