Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Sekjen PBSI Terkait Negara yang Mundur dari Piala Thomas-Uber 2020

Kompas.com - 11/09/2020, 16:22 WIB
Kevin Topan Kristianto,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekretaris Jendral (Sekjen) PBSI Achmad Budiharto menanggapi negara-negara yang mundur dari ajang Piala Thomas dan Uber 2020 di Aarhus, Denmark pada 3-10 Oktober mendatang.

Sebagaimana diketahui beberapa negara peserta telah menyatakan untuk mengundurkan diri dari ajang Piala Thomas dan Uber 2020.

Terkini, Korea Selatan resmi mengundurkan diri dari ajang dua tahun sekali tersebut.

Keputusan Korea Selatan mundur dari Piala Thomas dan Uber itu diumumkan langsung oleh salah satu pejabat Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan (BKA) kepada SportsSeoul.com, Jumat (11/9/2020) sore WIB.

Baca juga: Korea Selatan Mundur dari Piala Thomas-Uber 2020

Pengunduran Korea Selatan ini tak lepas dari situasi pandemi virus corona (Covid-19) yang tengah melanda berbagai negara belahan dunia.

Indonesia yang berada satu grup dengan Korea Selatan pun sudah angkat bicara terkait situasi ini.

Achmad Budiharto selaku Sekjen PBSI sangat memahami situasi negara-negara yang memutuskan mundur dari ajang Piala Thomas dan Uber.

"Itu hak mereka. Mereka sendiri yg memutuskan apakah bakal ikut atau tidak, tetapi kami bisa memahami ketika alasan mereka karena khawatir terpapar Covid-19," kata Achmad Budiharto kepada Kompas.com, Jumat (11/9/2020).

Baca juga: Sekjen PBSI Bicara soal Peluang Indonesia Jadi Tuan Rumah BWF World Tour Seri Asia

"Alasan mereka mengundurkan diri itu manusiawi sekali. Orang kan masih ingin hidup, ingin sehat, ya pasti ada ketakutan," ucap Budiharto.

"Apalagi, Korea Selatan pernah terpapar juga, dan para atlet memiliki masa depan yang panjang. Kami sangat memahami keputusan dari federasi lain," tutur Achmad Budiharto menegaskan.

"Sekarang sudah ada 6 negara yang mundur. Ada Australia, Taiwan, Thailand, Korea Selatan, Hongkong, Singapura. Ya kami sangat memahami," tuturnya.

Achmad Budiharto juga menanggapi mengenai keikutsertaan Indonesia di Piala Thomas dan Uber setelah melihat negara-negara lain mundur.

Baca juga: Legenda Bulu Tangkis Indonesia Ingin Moeldoko Jadi Ketum PBSI

"Indonesia masih mencoba memproses (untuk bisa ikut), proses masih jalan terus. kami juga membuat kajian-kajian, seperti baik-buruknya, untung-ruginya," imbuhnya.

"Tapi fokus kami jelas, bagaimana kami menjaga keselamatan para atlet kami yang merupakan aset bangsa."

"Tapi keputusan belum dibuat. Nanti kalau sudah waktunya, baru akan diputuskan." tutur Achmad Budiharto menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com