KOMPAS.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti, mengungkapkan alasan perbedaan target tim putra dan putri Indonesia di Piala Thomas dan Uber 2020.
Indonesia akan mengikuti turnamen beregu Piala Thomas dan Uber 2020 yang direncanakan berlangsung di Aarhus, Denmark, 3-11 Oktober mendatang.
Target menjadi juara mengiringi langkah tim putra Indonesia yang diunggulkan di tempat pertama.
Sementara, PBSI menargetkan babak delapan besar atau perempat final untuk tim putri.
PBSI berharap tim putra Indonesia bisa membawa pulang trofi Piala Thomas yang sudah menjadi milik negara lain selama kurang lebih 18 tahun.
Ya, Indonesia terakhir kali menjuarai Piala Thomas pada edisi 2002.
Baca juga: Piala Thomas dan Uber 2020, Membawa Trofi Pulang ke Indonesia
"Tim putra punya peluang cukup besar (memenangi Piala Thomas). Kami ingin berusaha membawa pulang Piala Thomas ke Indonesia," kata Susy Susanti kepada Kompas.com, Selasa (11/8/2020).
Meski demikian, Susy Susanti tak ingin tim putra Indonesia lengah dan terbuai dengan status unggulan pertama.
"Namun, saya meminta tim untuk fokus di setiap pertandingan supaya tidak lengah," tegas peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 ini.
"Pertama menjadi juara grup, lalu lolos ke perempat final. Setelah itu, kami akan berusaha melaju ke semifinal, final, dan merebut kembali Piala Thomas," ujar Susy.
Adapun, Susy juga menjelaskan alasan di balik perbedaan target tim putra-putri Indonesia di Piala Thomas dan Uber.
Perbedaan target antara tim putra dan putri Indonesia itu berdasarkan pada materi pemain, peringkat, dan prestasi perorangan.
Baca juga: Bertabur Pemain Bintang di Piala Thomas, Kekuatan Indonesia Diakui Wakil Malaysia
Susy Susanti menegaskan target itu bukan suatu bentuk ketidakyakinan PBSI terhadap tim putri bulu tangkis Indonesia.
Diungkapkan Susy, PBSI sangat realistis dalam menentukan target masing-masing tim.
"Tim putri targetnya delapan besar. Saya mematok target itu berdasarkan peringkat dan prestasi perorangan," jelasnya.
"Bagi tim putri, apabila bisa mencapai semifinal itu sudah luar biasa. Bukan pesimistis, tetapi realistis," ungkap Susy Susanti.
"Melihat materi pemain putri, harus diakui bahwa kita masih sedikit di belakang China, Jepang, dan Thailand," kata Susy Susanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.